Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Cisadane Mengering, Pasokan Air di Tangerang Terganggu

Kompas.com - 10/08/2015, 21:36 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Beberapa lokasi di Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah Gading Serpong, mengalami krisis air. Pasokan air bersih tiba-tiba saja terhenti menjelang sore hari.

"Kami bingung kenapa tiba-tiba airnya mati. Informasi dari perumahan sih bilang memang debit airnya kurang. Kami masih usaha mau cari sumber air," kata salah satu warga, Agus (43), kepada Kompas.com, Senin (10/8/2015).

Rumah Agus di Sektor 6 Gading Serpong tidak mendapat air sejak pukul 16.00 WIB. Padahal, menurut Agus, tempat lain yang ada di sekitar rumahnya masih menerima aliran air. 

Penghuni lainnya, Sheilla (20), kebingungan dengan kondisi ini. Mahasiswi salah satu universitas di wilayah Gading Serpong tersebut harus mencari tempat lain yang bisa ditumpangi agar besok pagi bisa mandi.

"Sampai kapan matinya kan enggak tahu. Kalau enggak mandi malam ini sih masih enggak apa-apa. Akan tetapi, kalau besok pagi mau aktivitas lagi dan belum mandi, kan repot juga," tutur Sheilla.

Secara terpisah, Kepala Subbagian Informasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Febi Wibowo mengakui ada penurunan debit air Sungai Cisadane hingga batas terendah akibat musim kemarau. Suplai air dari hulu pun semakin menipis.

"Saya dapat informasikan, memang betul air semakin sedikit. Debit air berkurang sangat banyak. Kita enggak bisa apa-apa, cuma bisa berdoa," ujar Febi.

Ketiadaan pasokan air ini sendiri belum bisa diprediksi kapan akan kembali normal. Pasokan air ke wilayah Gading Serpong sendiri berasal dari Instalasi Pengolahan Air di Cikokol yang debit airnya sudah berkurang drastis.

Melalui sebuah surat edaran, Manajemen Paramount Land mengimbau kepada warga agar untuk sementara waktu mencari sumber air lainnya. Pihak manajemen juga menuturkan akan melakukan pendistribusian air bersih menggunakan mobil tangki sampai dua hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com