Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Rusun Jatinegara Barat Tidak Aman bagi Anak

Kompas.com - 01/09/2015, 18:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rusun Jatinegara Barat yang disetarakan kelasnya dengan apartemen dinilai tidak aman bagi warga Kampung Pulo. Hal ini mengacu pada faktor keselamatan anak para penghuni yang menempati rusun tersebut.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Ulfa Anshor seusai meninjau  Rusun Jatinegara Barat mengatakan, model jendela kamar di dalam rusun dianggap tidak memberikan standar keamanan bagi anak.

"Jendelanya itu pendek sekali. Begitu membuka jendela, sangat membahayakan dan tidak ada terali di jendela. Baru beberapa saja dan itu pun terali yang dipasang hanya setengah," kata Maria saat melakukan pengecekan di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2015).

Maria mengatakan, ia sudah bertanya kepada pengelola dalam kunjungannya. Menurut dia, pengelola menyebut akan memasangkan terali. Namun, tidak dijelaskan kepastian waktunya. 

"Terali tadi saya tanya katanya mau dipasang. Ada yang sudah dipasang, tapi separuh. Itu riskan. Apalagi anak-anak balita itu lagi senang-senangnya memanjat," ujar Maria.

Maria juga menyoroti fasilitas bermain anak yang disebutnya masih terbatas karena PAUD, TK, dan arena bermain untuk anak belum ada di rusun tersebut. Menurut keterangan pengelola, kata Maria, fasilitas untuk anak akan dilengkapi setelah pemasangan pagar.

Pemakaian lift

Maria menilai, selain tidak ramah anak, Rusun Jatinegara Barat juga tidak ramah bagi penyandang disabilitas.

Maria melanjutkan, pihaknya juga berharap petugas penjaga di rusun tersebut mengawasi pengoperasian lift.

"Kan banyak yang takut. Harusnya minimal pelayanannya ditingkatkan. Kalau di apartemen ada sekuriti yang jaga bisa bantu. Anak kecil juga masih naik turun lift (main) karena enggak ada yang jaga. Padahal, namanya elektronik kan bisa nge-hang dan di dalam terperangkap," ujar Maria.

Dengan temuan ini, KPAI akan memberikan pernyataan resmi dan rekomendasi kepada Pemprov DKI Jakarta dan kementerian terkait, seperti Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak serta Kementerian Sosial. Hal itu dianggap perlu agar ada tindak lanjut dari temuan ini.

"Karena perlindungannya harus lebih komprehensif daripada di perkampungan. Kalau memang rusun ini mau jadi model, minimal standarnya model apartemen. Ini kan konsep asal ada (rusun), belum layak huni, orangnya suruh tempati," ujar Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com