Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Bantah Usulkan Penutupan Diskotek di Jakarta

Kompas.com - 29/09/2015, 18:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengklarifikasi ucapannya agar semua diskotek di Jakarta ditutup. Menurut Pras, ucapannya itu lebih ditujukan pada diskotek-diskotek yang melanggar jam operasional dan punya letak terselubung.

"Saya tidak pernah bilang akan menutup diskotek. Yang saya bilang bahwa diskotek itu harus diatur menjadi lebih rapi dan lebih beradab," ujar Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Pras menilai perlunya menindak diskotek yang melanggar jam operasional dan punya letak terselubung untuk mencegah diskotek tersebut dijadikan sebagai arena transaksi narkoba.

Menurut Pras, idealnya, diskotek berada di tempat yang strategis, semisal hotel. Ia yakin, keberadaan diskotek di hotel akan mempermudah pihak kepolisian dan pemerintah untuk melakukan pengawasan.

Ia kemudian mencontohkan keberadaan diskotek-diskotek di Jakarta Barat yang kebanyakan terselubung dan sulit dikontrol. (Baca: Ahok: Enggak Usah Munafiklah, Salahnya Diskotek di Mana?)

"Di Jakarta Barat banyak diskotek yang berada di tempat terselubung dan tersembunyi. Sesuai enggak itu penempatannya?" kata politisi PDI Perjuangan ini.

Beberapa hari lalu, Pras mengungkapkan keresahannya melihat tindak pidana yang terjadi akibat maraknya tempat hiburan diskotek di Jakarta.

Ia pun menyarankan kepada Pemerintah Provinsi DKI supaya memperketat kembali jam operasional diskotek. Dia menyarankan agar jam operasional diskotek dibatasi sampai pukul 00.00 WIB saja setiap harinya. 

Prasetio mengatakan, pelaku usaha masih sering curang terhadap peraturan jam operasional yang berlaku saat ini. Biasanya, diskotek diberi waktu untuk tutup pada pukul 02.00 WIB. Namun, banyak yang baru benar-benar tutup pada pukul 03.00 WIB.

"Yang seperti itu tolong disadarkanlah. Kalau perlu, semua tempat diskotek ditutup saja," ujar dia saat rapat pembahasan peraturan daerah tentang pariwisata, bersama dengan instansi terkait, di Gedung DPRD DKI, Jumat (25/9/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com