Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemprov DKI Ingin Serahkan RS Haji kepada Kemenag

Kompas.com - 08/10/2015, 07:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, diketahui berada di atas lahan milik Kementerian Agama. Sampai saat ini, Kemenag disebut tidak melepaskan kepemilikan lahan tersebut ke Pemprov DKI.

Hal itulah yang menjadi pertimbangan Pemrov DKI berencana melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya ke Kemenag. Pemprov DKI diketahui memiliki saham sebesar 51 persen di RS tersebut.

"Jadi selain karena Pak Menterinya minta dan dia tidak mau melepaskan (lahannya) untuk DKI, jadi ya kita kasihkan saja punya kita," kata Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Beberapa hari lalu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memang bertemu dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Balai Kota. Salah satu inti dari pertemuan tersebut adalah membahas mengenai rencana pelepasan saham Pemprov DKI di RS Haji ke Kemenag.

Menyingkapi hal tersebut, DPRD DKI kemudian membentuk panitia khusus. Dalam surat putusan yang dibacakan Rabu kemarin, pansus hibah saham RS Haji beranggotakan 21 orang.

Pansus ini akan diketuai oleh Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Lulung. Ia akan didampingi oleh Pantas Nainggolan sebagai wakil.

Ditemui usai pembacaan putusan pembentukan pansus hibah saham RS Haji, Wakil Ketua Pansus, Pantas Nainggolan menyebut pembentukan pansus terkait dua hal. Yang pertama, menyangkut pengalihan saham Pemprov DKI di RS Haji kepada Kementerian Agama.

Selain itu, terkait adanya permintaan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang ingin menjadikan rumah sakit yang berlokasi di Pondok Haji, Jakarta Timur itu sebagai rumah sakit untuk Fakultas Kedokteran di universitas tersebut.

"Itu yang akan jadi objek kerja pansus. Kita akan mempertimbangkan mana yang lebih baik. Pansus akan melihat apakah hibah itu bisa dilakukan atau tidak. Pansus akan mendalaminya," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com