Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Penetapan UMP DKI 2016 Ditunda

Kompas.com - 28/10/2015, 16:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pengupahan meminta rapat penetapan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2016 ditunda. Hal ini disebabkan draf Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan baru mereka terima tadi pagi sehingga belum selesai dipelajari.

"Dewan Pengupahan mintanya besok. Masa saya selaku ketua harus maksa sekarang? Ini kesepakatan Dewan Pengupahan yang terdiri dari pekerja, pengusaha, dan pemerintah," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Priyono di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/10/2015).

Priyono mengatakan, Dewan Pengupahan akan mempelajari terlebih dahulu draf PP yang diterima. (Baca: Penentuan UMP DKI 2016 Ada di Tangan Ahok)

Priyono mengatakan tidak ingin begitu saja menolak PP tanpa memahami isinya. Selain itu, pihaknya juga akan mempelajari kembali formulasi yang tepat dalam menyusun komponen UMP DKI 2016.

"Nanti setelah dipahami semua, tentunya kita bisa melanjutkan sidang UMP 2016," ujar Priyono. Dia mengatakan, rapat akan kembali digelar besok siang, tepatnya pukul 13.00 WIB.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purna sebelumnya memastikan penghitungan nilai UMP 2016 menggunakan rumus lama, yakni nilai KHL ditambah dengan inflasi tahun depan dan pertumbuhan ekonomi. Basuki memprediksi nilai UMP 2016 mencapai Rp 3,1 juta.

Dewan Pengupahan menetapkan KHL 2015 sebesar Rp 2,98 juta. Angka itu naik Rp 14,2 persen atau Rp 441.826 dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 2.538.174.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com