Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kamu Kira Sampah Bekasi Buangnya ke Mana?

Kompas.com - 03/11/2015, 16:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal permasalahan pengangkutan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Bahkan, banyak warga Bekasi yang menuntut penutupan TPST tersebut. 

"Kamu kira sampah Bekasi buangnya ke mana? Saya mau tanya sama kalian. Buang di sana. Makanya kalau mau tutup, ya tutup sekalian," kata Basuki dengan nada tinggi, di Balai Kota, Selasa (3/11/2015). 

Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Bekasi tidak membayar biaya pembuangan sampah ke Pemprov DKI.

Justru, Pemprov DKI yang terus membayar biaya pengangkutan sampah ke pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya.

Padahal lahan seluas 110,8 hektar itu merupakan lahan kepemilikan Pemprov DKI.

"Jadi ya sudah gitu lho, kita (DKI dan Pemerintah Bekasi) mesti duduk bareng. Sampah tambah banyak, ya sudah kita atasi bersama saja," kata Basuki.

Mengutip dari Harian Warta Kota, warga sekitar Bantargebang berharap Pemprov DKI Jakarta dapat mewujudkan dua tuntutan mereka.

Pertama direkrutnya warga dalam industri pengelolaan sampah dan kedua naiknya uang tipping fee (kompensasi pengangkutan) sampah yang diberikan Pemprov DKI.

"Kalau keinginan kami tidak dipenuhi, kami akan tutup TPST Bantargebang," ujar Wandi (45) warga RT 02/04, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, saat rapat audensi di Kantor DPRD Kota Bekasi pada Senin (2/11/2015) siang. 

Kini, warga Bantargebang tidak pernah diberdayakan untuk ikut dalam industri pengelolaan sampah.

Mereka yang tidak memiliki pekerjaan, lalu berinisiatif untuk memilah sampah dan menjualnya ke pengepul untuk didaur ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com