Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Warga Harus Aktif Lapor, Jangan Sampai Ada Klinik Infus Darah Warna-warni

Kompas.com - 08/01/2016, 13:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta warga untuk berperan aktif melaporkan klinik-klinik yang mengkhawatirkan di Jakarta.

Jika warga ragu-ragu terhadap sebuah klinik yang beroperasi di wilayahnya, Basuki meminta mereka melaporkan ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 

"Yang penting warga mesti lapor kalau ragu-ragu lihat praktik sudah enggak benar. Mana bisa sih klinik biasa bisa sampai infus darah warna-warni? Kalau kayak begitu, kamu mesti curiga dong," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (8/1/2016). 

Basuki mengatakan pernah ada kasus seseorang berobat di klinik. Klinik itu kemudian memasukkan sebuah alat ke orang tersebut dan berujung kecacatan.

Setelah mengalami cacat, orang itu baru menggugat klinik tersebut. Seharusnya, kata Basuki, warga itu langsung melapor ketika melihat klinik mencurigakan itu.

"Sama saja kayak masyarakat ke dukun, enggak ada izin tapi tetap demen (suka), susah juga kan saya. Bisa enggak dukun malapraktik? Banyak juga kejadian," kata Basuki. 

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan menutup semua klinik yang tidak jelas perizinannya. Basuki meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.

"Saya sudah bilang sama Dinkes untuk minta tolong sama Polda. Semua (klinik) yang enggak ada izin ditutup saja sudah. Enggak ada urusanlah," kata Basuki.  

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi Priharto mengatakan Basuki menginstruksikan penertiban tidak hanya dilakukan di klinik Chiropractic First. Ia mengaku telah menutup banyak klinik tidak jelas izinnya.

"Kemarin kami tutup satu Klinik Gracia di Cideng. Di sana orang diinfus darahnya warna merah jadi hijau kayak begitu, kok bisa? Ada juga klinik Dokter Hu orang dari China, enggak ada izinnya juga," kata Kusmedi. 

Sebelumnya, Allya Siska Nadya yang lahir di Bandung, 28 Desember 1982, itu meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, setelah sebelumnya menjalani terapi di Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com