Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Penghuni Komplek TNI di Otista Warga Sipil

Kompas.com - 12/02/2016, 23:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 60 persen para penghuni KPAD Otista, Jakarta Timur diketahui merupakan warga sipil. Hal itu terungkap saat Kodam Jaya melakukan pendataan terhadap kompleks milik TNI tersebut.

Sejumlah anggota Kodam Jaya dibawah pimpinan Wakil Asisten Logistik Kasdam Jaya Letkol Inf Budi H dikerahkan untuk melakukan pendataan di KPAD Otista, Jakarta Timur guna pendataan dan mengetahui situasi terakhir komplek tersebut.

"Dari hasil pendataan di KPAD Otista, diperoleh data bahwa dari 7 RT dan 148 rumah yang ada, lebih dari 60 persen dinyatakan tidak dihuni oleh para purnawirawan maupun warakawuri," ungkap Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa, Jumat (12/2/2016).

Heri mengungkapkan dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan Surat Izin Penghuni (SIP) masing-masing warga. Hasilnya ditemukan berbagai masalah seperti para penghuni yang tidak memperpanjang SIP hingga beberapa tahun terakhir.

"Selain itu juga ditemukan para penghuni yang bekerja di luar institusi kemiliteran atau dengan kata lain karyawan swasta. Bahkan ada beberapa rumah yang malah dijadikan tempat usaha," tambahnya. (Baca: Warga Yon Zikon Tidak Akan Menyerah)

Heri menjelaskan kegiatan tersebut merupakan tugas rutin yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pasalnya Kodam Jaya memang memiliki tanggung jawab dalam segi pengawasan, pengendalian dan pemeliharaan aset.

"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendata dan menertibkan aset-aset milik negara. Di samping itu juga untuk mendapatkan informasi, kepastian dan perkembangan secara detail baik jumlah unit rumah maupun para penghuninya," ucapnya. (Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com