Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais yang Masih Tersisa di Kalijodo

Kompas.com - 26/02/2016, 10:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras mengguyur kawasan Kalijodo, Jumat (26/2/2016) pagi ini, tak menyurutkan semangat Sarminto dan tiga anggota keluarganya untuk mengais sampah.

Membawa sebuah karung, Sarminto terlihat mengorek-ngorek sampah di dalam tabung berwarna biru. Sementara itu, sang anak yang baru berusia tujuh tahun, Aldi, mengikutinya dari belakang.

Sama seperti ayahnya, Aldi juga memungut sampah sisa bangunan Kalijodo yang sudah dibongkar. Namun, tidak semua jenis sampah dipungut mereka.

"Wah, kita dimarahi kalau ambil kayu, kusen, atau seng, masih pada bagus semua. Tetapi, hasil bongkaran, alhamdulillah, banyak yang bisa jadi uang," kata Sarminto.

Sementara itu, saat Sarminto dan Aldi terus menyusuri tiap gang di Kalijodo, istrinya, Robiatun, mengais sampah dengan saudara perempuannya. Mereka terlihat mengambil sampah jenis plastik, kardus, botol plastik, botol kaca, dan lainnya.

Tiap harinya, Robiatun mengaku hanya dapat mengumpulkan sekitar 4 kilogram sampah.

"Tetapi, sudah tiga hari ini, saya sama suami ngumpulin sampah sisa bongkaran. Lumayan total bisa kumpulin 15 kg per hari, dijual ke pengepul dihargainya Rp 7.500 per kilogram-nya," kata Robiatun.

Tanpa beralas kaki, Robiatun terlihat bersemangat mengais sampah di kawasan Kalijodo. Selain Sarminto dan Robiatun, terlihat banyak tukang abu gosok serta tukang gerobak yang berlalu lalang di Jalan Kepanduan II.

Puluhan personel kepolisian serta Satpol PP terlihat berjaga di sana. Beberapa warga juga terlihat masih membongkar bangunan mereka. Rencananya, kawasan Kalijodo akan ditertibkan pada 29 Februari mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com