JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bicara blak-blakan soal kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras di acara Mata Najwa, yang ditayangkan Metro TV, Rabu (16/3/2016) malam.
Menurut Basuki, dia tidak terganggu dengan persoalan itu. Basuki justru bersyukur karena kasus itu bisa membuktikan sesuatu kepada masyarakat.
"Kasus Sumber Waras membuktikan, saya orang bersih, jalan dalam nama Tuhan. Persepsi pandangan orang kan pasti berbeda, publik punya persepsi, tidak ada pejabat yang jujur," kata Basuki kepada host Mata Najwa, Najwa Shihab.
Baca: Ini Respons Ahok Tanggapi Praperadilan Kasus RS Sumber Waras
Basuki pun memberikan argumennya. Menurut dia, sejak awal rencana pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, telah jelas tercantum di Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk pembangunan di bidang kesehatan.
Dia malah mempertanyakan apa dasarnya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyebutnya berbohong tentang hal itu.
"Lulung (sapaan Abraham) buta huruf gitu, ya. Di KUA-PPAS sudah jelas, beli sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, tidak ada prioritas pendidikan, UPS itu tidak ada. Dia bohong, saya punya dokumennya, KUA-PPAS itu dia yang tanda-tanganin, lengkap di sana," tutur Basuki.
Baca: KPK Tak Penuhi Panggilan, Sidang Praperadilan Kasus Sumber Waras Ditunda
Basuki juga mempertanyakan hasil audit KPK terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang belum ia dapatkan sampai saat ini.
"Audit BPK ada masalah dong, sampai KPK bilang enggak ada bukti. Yang audit siapa, ya Komisi III (DPR)," ujar Basuki.
Dia juga mengaku, lebih suka kasus Rumah Sakit Sumber Waras dibawa ke pengadilan. Hal itu dikarenakan semuanya akan dibuka secara gamblang.
"Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda hasil audit ada kerugian negara. BPK mau minta KPK audit investigasi lagi? Saya sih lebih senang bawa saja ke pengadilan," ucap Basuki.