Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Kini Mengaku Kenal dan Pinjam Uang Orang yang Menuduhnya Menipu

Kompas.com - 18/04/2016, 13:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas", kembali menjelaskan perkara dugaan penipuan yang dituduhkan kepadanya. Setelah sebelumnya mengaku tidak mengenal Abu Arief Hasibuan sebagai pelapor, Hasnaeni kini mengubah pernyataannya.

Seusai pengembalian formulir pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta ke Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta di Jalan Tebet Raya No 46, Jakarta Selatan, Hasnaeni mengaku mengenal Abu Arief, tetapi sepintas.

"Tidak pernah. Saya tidak pernah menerima (uang dan barang). Ya kenal, tetapi sepintas, tidak begitu dekat," kata Hasnaeni, Senin (18/4/2016). 

(Baca: Pengacara Abu Arief Sebut Keterangan "Wanita Emas" Berubah-ubah)

Saat dikonfirmasi mengenai keterangan pengacaranya yang menyebut dirinya telah mengembalikan Rp 900 juta yang diberikan Abu Arief, Hasnaeni hanya menjawab singkat.

"Ya itu kan memang ada saya utang Rp 200 juta, ya saya sudah kembalikan," ujarnya.

Hasnaeni enggan menyebut detail pinjaman uang yang dimaksud. Dia menyerahkan hal itu kepada pengacaranya.

Hasnaeni melanjutkan, tuduhan Abu Arief kepadanya tidak benar sebab dia mengaku tidak tahu-menahu soal proyek jalan di Jayapura dan tidak mengenal pejabat Kementerian Pekerjaan Umum.

Ia pun mengaku selama ini dia aktif di Partai Demokrat, tetapi bukan menjadi calo proyek seperti yang dilaporkan Abu Arief.

"Ya saya di Demokrat organisasi biasa, memang saya kan jadi pengusaha sudah cukup lama, sudah 20 tahun," ujarnya.

(Baca: Dilaporkan atas Dugaan Penipuan, "Wanita Emas" Merasa Terganggu)

Hasnaeni dilaporkan oleh pengusaha Abu Arief Hasibuan pada November 2014 lalu atas tuduhan penipuan. Abu memberikan Hasnaeni sejumlah uang dan barang senilai Rp 900 juta untuk memuluskan sanggahan banding tender proyek jalan di Jayapura.

Abu yang gagal memenangi tender pun meminta Hasnaeni mengembalikan lagi uangnya.

Kompas TV Nasib Sang Wanita Emas


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com