Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KRL dari Bogor Hanya sampai di Manggarai pada Siang Hari?

Kompas.com - 13/06/2016, 19:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski bukan relasi resmi, kereta rel listrik (KRL) commuter line pemberangkatan Bogor cukup banyak yang hanya sampai Stasiun Manggarai.

Kondisi itu terpantau sering terjadi siang hari. Karena KRL hanya sampai di Stasiun Manggarai, penumpang pun terpaksa harus turun untuk pindah kereta. Rangkaian KRL yang ditumpangi untuk melanjutkan perjalanan pun merupakan kereta yang melayani pemberangkatan dari Stasiun Manggarai.

Dalam relasi resmi, KRL commuter line pemberangkatan Bogor harusnya melayani dua relasi, yakni ke Jakarta Kota via Cikini-Juanda dan ke Jatinegara via Tanah Abang-Kampung Bandan. Stasiun Manggarai bukan stasiun tujuan akhir ataupun pemberangkatan awal.

Selaku operator KRL commuter line, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menjelaskan alasan dilakukannya potong relasi itu. Menurut Manajer Komunikasinya, Eva Chairunisa, potong relasi dilakukan akibat terjadinya keterlambatan tinggi pada tiap-tiap rangkaian KRL yang beroperasi pada pagi harinya.

Seringkali rangkaian KRL mengalami hambatan saat akan melintas di Stasiun Manggarai. Penyebabnya, karena padatnya antrean kereta yang akan melintas di jalur yang ada di stasiun tersebut.

Menurut Eva, hambatan yang dialami tiap rangkaian KRL berdampak terhadap adanya keterlambatan jadwal perjalanan rangkaian KRL berikutnya. Jika digabungkan, kata dia, maka keterlambatan yang dialami seluruh rangkaian KRL pagi hari telah mengganggu seluruh jadwal perjalanan rangkaian KRL siang hari.

"Ketika antrian secara kumulatif pasti nanti akan tinggi. Misalnya masuk Manggarai sampai 3-4 menit, kumulatif di kereta-kereta selanjutnya akan tinggi," kata Eva kepada Kompas.com, Senin (13/6/2016).

Karena seluruh rangkaian KRL pagi hari mengganggu seluruh jadwal perjalanan rangkaian KRL siang hari, kata Eva, maka hal yang sama juga berlaku setelahnya. Jadi, seluruh rangkaian KRL siang hari mengganggu seluruh jadwal perjalanan rangkaian KRL sore hari.

Menurut Eva, karena sore hari adalah jam sibuk, maka diputuskan harus ada pemotongan relasi terhadap seluruh jadwal perjalanan KRL siang hari. Tujuannya, agar pemberangkatan KRL sore tetap sesuai jadwal.

"Siang dilakukan seperti itu (potong relasi) untuk mengamankan jadwal peak hour di sore harinya. Karena kalau enggak, sorenya jadwalnya akan berantakan," ujar Eva.

Ia mengatakan, potong relasi merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan PT KCJ.

"Sering kami ditanya solusi dari KCJ terhadap antrean di Manggarai apa, ya potong relasi. Kami kan tidak bisa membangun infrastruktur. Jadi yang bisa kami lakukan rekayasa pola operasi tadi," kata Eva.

Saat ini, di Stasiun Manggarai sedang dilakukan renovasi yang diperkirakan akan memakan waktu tiga tahun. Salah satu yang direnovasi adalah pemisahan antara jalur rel KRL dengan kereta jarak jauh.

Masih bercampurnya jalur antara KRL dengan kereta jarak jauh merupakan salah satu penyebab terjadinya antrean untuk memasuki Stasiun Manggarai.

"Mudah-mudahan saat pembangunan Manggarai telah selesai, antrean berkurang dengan signifikan," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com