Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Terminal Terbesar Se-Asia Tenggara di Pulo Gebang

Kompas.com - 14/06/2016, 15:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Meski begitu, persiapan operasional terminal terkesan dadakan. Masalah pengisian loket malah berujung keributan. Ratusan pengurus PO bus menggeruduk terminal itu, Senin (13/6/2016). Mereka menuntut masalah keterbatasan loket, angkutan kota, dan terminal bayangan dituntaskan.

Keterbatasan loket membuat karyawan PO merasa terancam kehilangan kerja. Sebab, di lantai mezzanine hanya tersedia 31 ruang loket bus. Sementara PO bus yang dipindahkan lebih kurang 74, dari Terminal Pulogadung dan Rawamangun.

"Kalau mau pindah, pindah (boleh). Tapi masalah karyawan jangan dikurangi. Yang jelas loketnya kurang di sini," kata salah satu karyawan PO.

Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI menjanjikan memindahkan semua PO bus trayek Jawa Tengah dan Jawa Timur ke loket setempat.

Sampai Senin (13/6/2016), sebanyak 21 PO bus sudah melakukan pengundian loket. Namun, karena ada 74 PO bus yang akan masuk ke terminal ini, meja-meja akan disediakan untuk PO bus yang tak kebagian ruangan loket.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan, secara fisik, Terminal Pulo Gebang sudah rampung. Hanya perlu kelengkapan rambu, marka jalan, penerangan, dan membuka kios. Pihaknya mengakui banyak kekurangan kecil yang perlu dilengkapi itu.

Kompas.com/Robertus Belarminus Tempat ibadah umat muslim, Masjid Darul Musyafirin, di lantai 1 Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Senin (13/6/2016)

"(Kekurangan) boleh dibilang banyak, tapi seumpamanya (menunggu) sampai sempurna banget, nanti enggak dibuka-buka," ujar Andri.

Andri menyatakan, bus AKAP sudah beroperasi di teminal tersebut. Meski belum semua PO bus masuk, tetapi pihaknya menargetkan tanggal 20 Juni 2016 semua PO bus sudah dipindahkan ke sana.

Kini tinggal menunggu waktu akankah terminal yang dibangun sejak era Gubernur DKI Fauzi Bowo itu terealisasi melayani mudik Lebaran ini.

Kompas TV Angkot Mogok, Pihak Terminal Sediakan Bus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com