Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Ayah Mirna Datangi Sidang Jessica Tuntut "Justice for Mirna"

Kompas.com - 27/10/2016, 13:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan karyawan perusahaan milik Edi Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, tampak hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016). Mereka meramaikan sidang putusan majelis hakim terhadap terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Mereka tampak menggunakan seragam berwarna biru muda. Ada pula yang memakai kaus dan pin yang didapat dari keluarga Mirna. Tak hanya itu, mereka juga membawa kertas karton warna-warni bertuliskan "Justice for Mirna", sama seperti kaus dan pin yang mereka pakai.

Salah satu karyawan, Domang, menyebut kedatangan mereka bukan atas perintah Dermawan.

"Partisipasi karyawan Mirna di sini, kemauan teman-teman, enggak ada perintah, inisatif teman-teman," ujar Domang.

Tak hanya menggunakan kaus dan pin sebagai bentuk dukungan untuk Mirna, mereka juga beberapa kali meneriakkan dukungan agar majelis hakim memvonis Jessica dengan hukuman mati.

"Hukum mati.. Hukum mati," teriak mereka.

Menurut Domang, mereka sudah tiba di PN Jakarta Pusat sejak pukul 09.00 WIB. Mereka berharap majelis hakim bisa menegakkan keadilan.

"Hakim kan tangan kedua Tuhan, supaya bisa tunjukkan hukum sebenarnya," ucap Domang.

Tak hanya pendukung Mirna, masyarakat yang mendukung Jessica juga datang ke PN Jakarta Pusat. Mereka meneriakkan kebebasan untuk Jessica dan menyebut kuasa hukumnya sebagai pembela kebenaran.

Pengamanan di PN Jakarta Pusat pun tampak ketat. Polisi berjaga di dalam ruang sidang, di depan pintu masuk ruang sidang, dan di depan pintu masuk PN Jakarta Pusat.

Kompas TV Tiga Hari Jelang Pembacaan Vonis Jessica
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com