Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Warga Kelas Atas Cenderung Solid Pilih Ahok-Djarot

Kompas.com - 23/12/2016, 08:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas melakukan survei untuk melihat preferensi publik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Desember ini.

Salah satu hal yang diukur adalah arah dukungan pemilih kelas atas terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Hasilnya, suara warga kelas atas cenderung solid untuk mendukung pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

(Baca juga: Meski "Merajai" Berbagai Survei, Posisi Agus-Sylvi Dinilai Belum Aman )

Sebanyak 48 persen warga kelas atas berniat mendukung Ahok-Djarot. Kemudian, 32,5 persen akan memberikan suaranya pada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Sisanya, sekitar 15 persen akan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Warga kelas atas di DKI Jakarta cenderung berkarakter pragmatis-modernis dengan pertimbangan utama adalah rasional dalam memilih calon pemimpin Jakarta.

Warga kelas atas cenderung lebih mendasarkan pada aspek rekam jejak dalam memilih calon pemimpin Jakarta.

Mayoritas warga kelas atas di DKI Jakarta memilih gubernur berdasarkan rekam jejak kinerja pemimpin.

Hal ini dilihat dari adanya 32 persen warga kelas atas yang memilih gubernur berdasarkan rekam jejak kinerja pemimpin.

Faktor agama menjadi aspek berikutnya, yakni 26,3 persen. Jumlah warga kelas atas dalam penelitian ini memiliki persentase sebanyak 32,4 persen.

Sementara itu, warga kelas menengah cukup mendominasi responden survei, jumlahnya yakni 67,3 persen dari keseluruhan responden. Sisanya, 0,3 persen merupakan warga kelas bawah.

Pembagian kelas dalam survei ini berdasarkan metode scoring menggunakan empat variabel, yakni pengeluaran keluarga tiap bulan, daya listrik, bahan bakar memasak, serta air minum yang digunakan.

(Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Warga Kelas Menengah Pilih Agus-Sylvi)

Survei Litbang Kompas diselenggarakan pada 7-15 Desember 2016. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 800 responden secara acak yang tersebar di enam kota/kabupaten di Jakarta.

Jumlah responden di setiap wilayah ditetapkan secara proporsional. Survei dilakukan menggunakan metode pencuplikan sistematis dari daftar pemilih sementara (DPS) DKI Jakarta.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin error plus minus 3,46 persen. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.

(MARGARETHA PUTERI ROSALINA/LITBANG KOMPAS)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com