Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gampang kalau Mau Ngetop di Jakarta, Lawan Saja Ahok"

Kompas.com - 03/01/2017, 19:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat, Bestari Barus, enggan mengurusi pihak-pihak yang masih berupaya menghadang kampanye Ahok maupun Djarot.

"Anggap angin lalu aja, itu orang (penghadang kampanye) pengin ngetop. Enggak ada gunanya ditanggapi," kata Bestari, kepada wartawan, Selasa (3/1/2017).

Selain itu, Bestari yang juga merupakan anggota tim kampanye dalam tim pemenangan Ahok-Djarot mengimbau kepada relawan untuk tidak terpancing dengan penghadangan kampanye tersebut.

Sebab, lanjut dia, sudah ada petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan polisi di lapangan. Sehingga ia meminta relawan tidak terprovokasi.

"Mereka (penghadang kampanye) itu orang-orang yang sekadar pengin ngetop. Di Jakarta ini gampang kalau mau ngetop, lawan aja Ahok, kalau lawan yang lain kan enggak kedengeran," kata Bestari.

Menurut dia, tiap pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta berhak untuk berkampanye. (Baca: Soal Penghadangan Kampanye Ahok oleh Pria yang Mengaku Ketua FPI, Polisi Serahkan ke Bawaslu)

Kata Bestari, pasangan calon gubernur-wakil gubernur dilindungi oleh undang-undang dalam berkampanye. Sehingga, warga seharusnya tidak menghalang-halangi pasangan calon gubernur-wakil gubernur menyampaikan visi dan misi.

"Tapi kami enggak mau laporlah (ke Bawaslu DKI). Kalau lapor, sidang lagi, menghabiskan waktu," kata Bestari.

Baru-baru ini, kampanye Ahok diwarnai oleh penolakan. Contohnya ketika Ahok berkampanye di Jatipadang, Jakarta Selatan. Seorang pria yang mengaku Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu, Herianudin, berdebat dengan Ahok dan menolak kedatangan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Selain itu, kampanye Ahok di Cilincing Jakarta Utara juga ditolak sekelompok orang. Bahkan, sempat ada sahut-sahutan antara pendukung dan penolak Ahok. Mereka menolak karena kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok.

Kompas TV Adu Argumen Ahok dengan Warga yang Menghadangnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com