Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Ahok Singgung Pertemuan Ketua MUI dengan Agus-Sylvi

Kompas.com - 31/01/2017, 16:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyinggung pertemuan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dalam persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

Ahok merupakan terdakwa kasus penodaan agama dalam persidangan itu dan Ma'ruf Amin adalah saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum.

Anggota tim kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, mengatakan, pertemuan antara Ma'ruf dengan Agus dan Sylvi terjadi pada 7 Oktober 2016 atau sebelum terbitnya pendapat dan sikap keagamaan MUI terkait kasus dugaan penodaan agama oleh Ahok pada 11 Oktober 2016.

"Sebelum MUI memutuskan sikap, Saudara terima pasangan calon nomor 1 di kantor PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) di Kramat?" tanya Humphrey.

Ma'ruf menjelaskan bahwa Agus-Sylvi datang ke kantor PBNU. Mereka kemudian diterima oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Ma'ruf mengaku dia diminta Said untuk mampir dan datang ke kantor PBNU.

"Apa Saudara saat itu memberikan statement (terkait dukungan ke Agus-Sylvi)?" tanya Humphrey.

"Tidak ada," kata Ma'ruf.

"Ada," kata Humprey.

Ma'ruf yang juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU menolak bahwa pertemuan dengan Agus-Sylvi telah disengaja.

Humphrey kemudian menunjukkan bukti pernyataan Ma'ruf di beberapa media online yang menyatakan Ma'ruf mendukung Agus-Sylvi.

"NU sebagai lembaga tidak mungkin mendukung salah satu calon. Warga NU pasti akan memihak yang banyak samanya. Mudah-mudahan paslon nomor satu banyak samanya, itu bukan dukungan, hanya untuk menggembirakan tamu," kata Ma'ruf.

Dia juga memastikan PBNU tidak memberi dukungan kepada pasangan calon nomor pemilihan dua maupun tiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com