JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, menilai politik uang sering dianggap dapat memenangkan kontestasi pemilihan umum.
Dengan membagi-bagi politik uang, diharapkan memobilisasi pemilih. Namun, keberadaan politik uang tersebut kian terkikis seiring perkembangan zaman.
"Tapi karena peran media sosial, KPU dan Bawaslu, jadi tidak ramai (banyak politik uang) sekarang," kata Indria di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).
Indria menyoroti peran media sosial penting lantaran masyarakat sudah familiar dengan keberadaan teknologi tersebut.
Dengan demikian, bila ada aksi-aksi kecurangan seperti politik uang dan bagi-bagi sembako bisa terdeteksi dan dipublikasi ke publik.
Baca: Politik Uang "Hoax" atau Realita?
Informasi soal temuan sembako pun tak tertutup kemungkinan sampai di telingan paslon.
"Mungkin kuping pasangan calon sudah panas. Tapi setelah ditelusuri, mereka bisa saja mengelak bukan dari mereka," kata Indria.