Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub Sampaikan Enam Pesan Anies untuk Transportasi Umum di Jakarta

Kompas.com - 22/05/2017, 15:21 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menyampaikan pesan gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan kepada ke-17 anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang baru saja dilantik pada 3 Mei 2017 lalu mengenai pengembangan transportasi umum di Jakarta.

"Jadi dalam proses transisi pemerintahan dari Pak Basuki (Ahok) dengan Pak Anies ini, Pak Anies sudah menyampaikan berbagai pesan untuk DTKJ terkait transportasi umum di Jakarta," ujar Andri di Dinas Perumahan, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).

Andri mengatakan, Anies berpesan agar program-program mengenai sarana transportasi umum harus melibatkan masyarakat dalam perumusannya.

"DKTJ dan Forum Lalu Lintas yang ada unsur masyarakat di dalamnya, tidak efektif. Masyarakat bahkan jarang mengetahui keberadaan lembaga tersebut. Masyarakat harus jadi partner, jangan ngawang-ngawang (kebijakannya)," sebutnya.

Kedua, Andri mengatakan, masterplan transportasi Jakarta yang sudah lama tidak diperbaharui sudah selayaknya ditinjau ulang.

"Seharusnya dievaluasi setiap 5 tahun, sesuai dengan amanat UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (No. 22/2009). Dokumen terakhir yang ada adalah Pola Transportasi Makro (PTM) 2007," lanjutnya.

Baca: Pengguna Transportasi Umum di Jakarta Masih Rendah

Andri menerangkan, Anies juga menilai pengadaan bus hanya berfokus pada bus besar dengan dana triliunan rupiah.

"Sedangkan revitalisasi metromini sangat lambat. Bahkan angkutan perkotaan akan dihapuskan oleh Gubernur Basuki," imbuhnya.

Selanjutnya, Anies juga menyinggung mengenai penyelesain beberapa koridor Transjakarta yang belum selesai.

"Kalau koridor 13 kan kita bahkan sudah uji coba kemarin ya, tinggal koridor 14 dan 15 yang harus dipercepat," ucap dia.

Baca: Ini Susunan Dewan Transportasi Kota Jakarta yang Baru

Kelima, Anies juga menyinggung terkait LRT (Light Rail Transit) yang sedang gencar dibangun adalah milik Pemerintah Pusat dengan panjang 83,6 km. Sedangkan LRT milik Pemprov DKI Jakarta (Kelapa Gading-Velodrome, hanya 6 km), baru dimulai pembangunannya.

"Terakhir adalah soal pembangunan monorel yang dianggap terkatung-katung. Gubernur Jokowi melakukan peletakan batu pertama ulang untuk melanjutkan pembangunan monorel, tetapi Gubernur Basuki menghentikan prosesnya," sebutnya.

Kompas TV Selayaknya kota megapolitan. Jakarta, juga punya permasalahan. Mulai dari masalah klasik, kemacetan, hingga permasalahan sosial, ekonomi, dan keamanan. Solusi terus dinanti warga dari para pemimpinnya. Kita kupas masalah jakarta, dan solusi nya bersama Sutiyoso mantan Gubernur DKI dan Heri budianto pengamat politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com