Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Akan Tingkatkan Kualitas Ruang Terbuka Hijau

Kompas.com - 13/06/2017, 16:05 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam 10 tahun terakhir, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta tidak bertambah jumlahnya secara signifikan.

Marco Kusumawijaya, anggota tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyebutkan bahwa fokus pembangunan RTH tidak lagi pada penambahan kuantitas luas lahan. Melainkan peningkatan kualitas RTH itu sendiri.

Untuk 5 tahun ke depan dibawah pimpinan Anies-Sandi, RTH yang ada saat ini akan dikontrol terkait fungsi dan kegunaan utamanya. Mereka ingin meningkatkan kualitas RTH dalam menjaga stabilitas lingkungan di Jakarta serta fungsinya sebagai wadah ruang terbuka sosial bagi masyarakat.

"Kinerja itu dari segi lingkungan, (apakah) menyerap air dan karbondioksida atau tidak, kemudian kinerja sosial bagaimana ruang-ruang terbuka hidup dan dipakai masyarakat," ujar Marco saat ditemuidi Balai Kota, Selasa (13/6/2017) siang.

Baca: Tambah Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Jadi Tantangan bagi Anies-Sandi

Kendati demikian, tim sinkronisasi Anies-Sandi masih terus merencanakan penambahan luas lahan RTH. Selain menambah kuantitas luas, dilakukan juga peningkatan kinerja lingkungan dan sosial untuk mengingat kembali fungsi utama pembangunan RTH di wilayah Jakarta.

Dari total luas wilayah DKI Jakarta sekitar 664.01 km2, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyediakan 30 persen dari luas wilayah untuk pembangunan RTH.

Baru sekitar 9,98 persen dari total 30 persen yang harus disediakan berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI Jakarta.

Baca: Target Anies dalam Bangun Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

Kompas TV Djarot Saiful Hidayat menggelar kerja sama pemerintah Provinsi DKI dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com