Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Senjata Tajam, 21 Anak-anak Diamankan Polres Tangsel

Kompas.com - 21/06/2017, 13:33 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
- Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ahmad Alexander mengatakan bahwa jajarannya telah mengamankan 23 orang yang kedapatan membawa senjata tajam. Mereka yang diamankan terjaring dalam patroli yang dilakukan Team Vipers selama Ramadhan 2017.

Adapun patroli dilakukan untuk mencegah aksi kriminal, tawuran, atau aksi geng motor pada di wilayah Tangerang Selatan.

"Sepanjang (Ramadhan) sampai akhir bulan Ramadhan kami sudah tahan 23 tersangka yang 21 di antaranya berstatus anak-anak karena kedapatan membawa senjata tajam," kata Ahmad, kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2017).

(baca: Team Vipers, Pemberantas Kejahatan Jalanan di Tangsel)

Ahmad menuturkan, pihaknya ingin agar remaja dan anak-anak yang membawa senjata tajam itu dihukum agar mendapat efek jera. Dia khawatir anak-anak itu akan mengulangi perbuatannya jika polisi langsung mengembalikan kepada orangtua setelah diperiksa.

"21 anak itu kami tahan dan sudah P21 semua dan kebanyakan karena kepemilikan senjata tajam. Ditahan maksimal di penyidik selama 15 hari," ujar Ahmad.

Dengan adanya patroli rutin tersebut, Ahmad mengklaim Tangerang Selatan bebas dari aksi kejahatan geng motor.

"Sehinga Alhamdulillah sampai sekarang dan ke depannya Polres Tangsel berani mendeklarasikan diri sebagai wilayah yang terbebas dari namanya geng motor," ungkap Ahmad.

(baca: Polisi Pastikan "Broadcast" soal Aksi Geng Motor di Tangsel Hoaks)

Kompas TV Geng Motor Serang Peserta Sahur On The Road dengan Senjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com