Salin Artikel

Pembunuh Wanita di Tanjung Duren Diduga Sempat Tak Tahu Korban Sudah Meninggal

Menurut keterangan teman kos korban, Popy, pelaku mengaku awalnya tidak tahu jika kekasihnya tersebut telah meninggal dunia. Popy menceritakan awal mula kedatangan Agustinus ke indekos tersebut.

"Jadi si Agustinus (pelaku) siang sekitar pukul 08.00-an itu datang kemari nganter makan buat Murti. Soalnya kan lagi sakit batuk," sebutnya saat ditemui, Jumat (22/9/2017).

Popy melanjutkan, siang harinya, Agustinus meninggalkan indekos tersebut.

"Sekitar jam 16.00 itu si Agustinus dateng lagi, katanya Murti dari siang tidak dapat dihubungi," kata dia.

Beberapa saat kemudian Agustinus memanggil penghuni sekitar kamar korban dan meminta bantuan untuk mengecek Murti.

"Nah dia minta bantuan engkoh-engkoh buat nengok si Murti dan bilang kalau Murti sakit. Engkoh-engkoh itu tidak berani masuk dan hanya mengintip di pintu karena curiga Murti sudah meninggal," paparnya.

Baca: Seorang Wanita di Tanjung Duren Tewas Dibunuh Pacarnya

Setelah itu, lanjut Popi, tetangga korban tersebut lantas melaporkan kejadian ini kepada petugas keamanan. Setelah dicek, ternyata korban memang sudah dalam kondisi tewas dan tubuhnya mulai kaku.

"Nah si Agustinus itu engga tau kalau Murti udah meninggal, dia balik ke sini lagi kan karena Murti ditelpon dari siang enggak bisa-bisa. Sebelumnya dia ngelempar asbak sama nyekik korban, enggak tau kalau karena itu korban meninggal," ujar Popy.

Popy melanjutkan, saat datang kembali ke TKP, wajah Agustinus juga tampak gusar.

"Waktu dateng lagi ke kos itu juga parkir sembarangan, mukanya panik, mungkin karena takut tindakannya itu akan membunuh Murti, dan ternyata memang benar, Murti meninggal," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan oleh petugas keamanan indekos bernama Ade Kristianto (30).

"Saya kan kemarin ke Polres dan menjadi saksi atas kasus ini. Di sana Agustinus juga tidak mengaku kalau dia yang membunuh. Sampai akhirnya dia mengaku sempat melempar asbak ke korban," sebutnya saat ditemui di lokasi yang sama.

Baca: Wanita di Tanjung Duren Tewas Setelah Dipukul Benda Tumpul

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa memasymtikan Murtiyaningsih tewas karena dibunuh.

"Iya, pembunuhan," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (22/9/2017).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

"Udah dibawa ke Polsek (Tanjung Duren) kemarin malam pelakunya," sebutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/22/14552861/pembunuh-wanita-di-tanjung-duren-diduga-sempat-tak-tahu-korban-sudah

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke