Salin Artikel

Suara Warga Gusuran di Rusun Marunda soal Kenaikkan Tarif Rusun

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun Marunda yang merupakan korban gusuran dari berbagai tempat mengeluhkan rencana kenaikkan tarif sewa rusun.

Warga rusun tersebut menyatakan, kenaikkan tarif sewa akan semakin membebani pengeluaran mereka.

"Saya khawatir sih, karena sekarang saja saya sudah nunggak. Waktu itu baru bayar DP saja Rp 500.000, gimana kalau nanti dinaikkin harganya?" kata Harianti, salah seorang warga, kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Warga gusuran Kampung Akuarium itu menuturkan, dirinya bukan satu-satunya penghuni yang menunggak pembayaran rusun.

"Sebulannya itu murah sih, paling Rp 300.000 sudah termasuk listrik dan air. Tetapi kan di sini makannya juga susah, kita kan juga enggak ada kerjaan," kata Harianti.

Giring, warga asal gusuran Kalijodo justru mempertanyakan janji kampanye Gubernur DKI Anies Baswedan yang akan menjadikan rusun sederhana sewa (rusunawa) menjadi rusun sederhana milik (rusunami).

"Saya cuma tahu katanya isu-isu harga sewa mau naik. Kalau iya berarti ingkar janji, katanya mau jadi rusunami, tapi tetap rusunawa. Rusunawa sih enggak masalah, tapi kenapa dinaikkin," kata Giring.

Giring mengatakan, kenaikkan tarif sewa rusun memberatkan dirinya. Untuk saat ini, ia mesti mengeluarkan Rp 178.000 untuk biaya sewa, ke depannya ia mesti membayat Rp 210.000 per bulan.

Namun, ia mengaku tidak punya pilihan lain selain mengikuti biaya yang telah ditetapkan. Baginya, tinggal di Rusun Marunda lebih terjangkau bila dibandingkan tinggal di tempat lain.

"Kalau kita ngontrak ya sama saja, besar juga biayanya. Lagian kalau kontrak paling luasnya cuma sepetak, masih lebih besar di sini," kata Giring.

Senada dengan Giring, Gofar yang merupakan warga gusuran kolong tol merasa sudah cukup nyaman tinggal di Rusun Marunda.

"Kalau saya lebih baik tinggal di sini karena enggak terjangkau lah dari jalan raya, jauh dari lingkungan yang enggak baik dari anak. Aman dan nyaman," kata dia.

Ia tidak begitu mempermasalah kenaikan harga sewa rusun. Namun, ia mengaku harus 'mengencangkan ikat pinggang' supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Kalau saya sih oke-oke saja karena perubahannya enggak begitu gede, yang penting ya tetap bisa buat anak istri, dapur tetap ngebul," kata laki-laki yang bekerja sebagai pengemudi ojek online itu.

Rusun Marunda merupakan salah satu dari 15 rusun yang mengalami kenaikkan tarif sewa yang diatur lewat Pergub Nomor 55 Tahun 2018.

Rusun-rusun tersebut adalah Rusun Sukapura, Rusun Penjaringan, Rusun Tambora IV, Rusun Tambora III, Rusun Flamboyan/Bulak Wadon, Rusun Cipinang Muara, Rusun Pulo Jahe, dan Rusun Tipar Cakung.

Kemudian juga Rusun Tambora I dan II, Rusun Pondok Bambu, Rusun Jatirawasari, Rusun Karang Anyar, Rusun Marunda, Rusun Kapuk Muara, Rusun Cakung Barat, Rusun Pinus Elok, dan Rusun Pulogebang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/14/19494311/suara-warga-gusuran-di-rusun-marunda-soal-kenaikkan-tarif-rusun

Terkini Lainnya

'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke