Salin Artikel

Ini yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Naik Bus Transpatriot Bekasi

Bus tersebut mulai "mengaspal" sejak Senin (26/11/2018).

Sebanyak sembilan bus diluncurkan dalam uji coba operasional itu. Selama hampir sepekan itu juga jumlah penumpang terus mengalami peningkatan.

"Perkembangannya pertama penumpang bertambah banyak. Hari pertama penumpang tidak sampai 100, yakni 92 penumpang, hari kedua 320, hari ketiga 470," kata Kepala Divisi Transpatriot pada PDMP Nirwan Fauzi kepada Kompas.com, Jumat (30/11/2018).

Menurut Nirwan, sudah banyak penumpang yang tahu soal beroperasinya bus transpatriot.

Penumpang banyak yang menggunakan transpatriot untuk beraktivitas sehari-hari, seperti bekerja dan belanja ke pasar.

"Bukan untuk jalan-jalan lagi kayak hari pertama, sudah buat aktivitas biasa," ujar Nirwan.

Bus transpatriot dioperasikan agar warga Bekasi beralih dari kendaraan pribadi menjadi pengguna kendaraan umum.

Berikut hal yang harus Anda ketahui seputar bus transpatriot:

Rute

Bus transpatriot beroperasi di dua rute, yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah serta Harapan Indah-Terminal Bekasi.

Untuk dua rute tersebut, bus berhenti di 34 tempat pemberhentian. Rinciannya, 21 tempat pemberhentian di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah dan 13 tempat pemberhentian di rute Harapan Indah-Terminal Bekasi.

Untuk rute Terminal Bekasi-Harapan Indah, bus bus melintas dimulai dari Terminal Bekasi lalu ke Jalan HM Joyomartono, Jalan Cut Meutia, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudiman, Jalan Sultan Agung, hingga berakhir di Terminal Harapan Indah.

Adapun 21 tempat pemberhentian yang dilalui yakni Halte Terminal Bekasi, Halte Stasiun Bekasi Timur, Halte Bulak Kapal, Halte BTC, Halte Pos Polisi Bekasi Timur, Halte Blue Mall, Halte UNISMA, Halte Setia Kawan, Rawa Panjang, dan Halte Pekayon.

Kemudian Halte Gerbang Tol Bekasi Barat 2, Halte BCP, Halte Stadion Patriot, Halte Taman Kota, Halte Perumnas 1, Halte Pertokoan Kranji, Halte Harapan Baru 2, Halte Alexindo, Halte Pondok Ungu Vespa, Halte Harapan Indah Barat, dan berakhir di Halte Giant Harapan Indah.

Sementara itu, rute kedua berawal dari Terminal Harapan Indah, Jalan Sultan Agung, hingga Stasiun Bekasi di Jalan Ir Juanda, lalu lanjut berakhir di Terminal Bekasi.

Adapun 13 tempat pemberhentian yang dilalui bus transpatriot rute ini yaitu Halte Terminal Harapan Indah, Halte Gerbang Harapan Indah Timur, Halte Pondok Ungu Naga, Halte Alexindo, Halte Kalibaru, Halte Stasiun Kranji.

Lanjut ke Halte Grand Mall, Halte Pemkot Bekasi, Halte Stasiun Bekasi, Halte Bulan-bulan, Halte Pasar Proyek, Halte Pemda Lama Gedung Papak, Halte Lapangan Multiguna Rumah Sakit Bella dan kembali lagi ke Halte Terminal Bekasi.

Sementara itu, tempat pemberhentian yang belum memiliki halte yaitu tempat pemberhentian Taman Kota, Pondok Ungu Vespa, Pondok Ungu Naga, dan Pasar Proyek.

Bus beroperasi setiap hari dari pukul 05.00 hingga pukul 22.00 WIB.

Tiba tiap 15 menit

Menurut Nirwan, keterbatasan jumlah bus transpatriot membuat headway (waktu jarak antar bus) tercepat 15 menit.

Hal itu berarti bus akan tiba di halte setiap 15 menit sekali.

"Masih tetap 15 menit (tiba di tiap halte), karena berpengaruh sama jumlah busnya juga ya, tidak bisa ditingkatkan lagi (headway-nya)," kata Nirwan.

Kendati demikian, kata dia, headway 15 menit terjadi jika kondisi lalu lintas sedang lancar.

Namun, jika lalu lintas padat, headway bisa lebih dari 15 menit. Normalnya, satu bus itu memakan waktu 2,5 jam untuk satu rit (satu putaran).

"Tapi praktiknya juga ada yang bisa sampai 3 jam (waktu satu bus beroperasi satu putaran) baru tiba di Terminal Bekasi, karena kemacetannya. Memang ini kita harus terus pantau terus karena kemacetan," ujar Nirwan.

Tarif

Selama sepekan sejak hari pertama beroperasi, bus transpatriot ini gratis.

Nirwan menyatakan, pihaknya masih berpatokan pada tarif transjakarta yang Rp 3.500. Hingga saat ini, kata dia, tarid bus transpatriot masih dikaji.

"Sampai hari ini kita sama seperti transjakarta Rp3.500, karena kalau lebih dari itu tidak seimbang ya sama transjakarta yang jaraknya jauh saja tarifnya hanya 3.500," ujar Nirwan.

Dilarang makan dan minum

Terdapat aturan yang harus dipatuhi oleh para penumpang saat berada di dalam bus transpatriot. Hal itu diterapkan demi kenyamanan para penumpang juga.

Di dalam bus, penumpang dilarang makan dan minum. Penumpang juga dilarang merokok, membawa hewan peliharaan serta membawa benda atau makanan yang baunya menyengat.

Penumpang juga tidak boleh membuang sampah sembarangan. Sebab, di dalam bus sudah disediakan sejumlah tempat sampah.

Bus transpatriot memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Di dalam bus terdapat pendingin ruangan, empat kamera CCTV, dua kursi khusus penumpang disabilitas, musik yang diputar dalam bus, dan lain-lain. 

Bus transpatriot memiliki 20 kursi dan mampu menampung maksimal 40 orang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/01/10045361/ini-yang-perlu-anda-ketahui-sebelum-naik-bus-transpatriot-bekasi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke