Kepala Dinas Kesehatan Depok mengatakan, di tiga wilayah ini, ditemukan 36 kasus DBD hingga tanggal 21 Januari 2019, 16 kasus di Mekarjaya, 10 kasus di Cipayung, dan 10 kasus di Cinere.
“Ya tiga kasus tersebut yang nilainya cukup besar karena memang belum optimal menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) atau 3M plus,” ucap Novarita saat dihubungi, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya, banyaknya permukiman di wilayah tersebut menjadi salah satu penyebab meluasnya penyebaran jentik nyamuk.
“Memang kurang kesadarannya masyarakat untuk menerapkan 3M plus makanya mengakibatkan virus DBD ini terus menerus meningkat,” ucap Novarita.
Ia mengatakan, telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah kasus DBD ini yang semakin meningkat.
“Wali Kota telah menyebarkan surat imbauan untuk melalui kegiatan 3M plus dan rutin membersihkan lingkungan rumah warga masing-masing yang menjadi sarang nyamuk,” ujar Novarita.
Pemberantasan sarang nyamuk bisa dimulai dari belakang kulkas, belakang dispenser, hingga di tumpukan pakaian yang menggantung.
Sementara berdasarkan catatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok hingga 30 Januari 2019, ada 194 pasien sampai dengan pukul 05.00 WIB.
Adapun pasien yang sedang di rawat inap berjumlah 38 pasien terdiri dari 27 pasien dewasa dan 11 pasien anak-anak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/31/11012001/ini-tiga-wilayah-dengan-kasus-dbd-tertinggi-di-depok