Ketua Gugus Tugas Covid LG Electronics Tony Samapta mengatakan, ada delapan karyawannya yang terpapar Covid-19 ditolak warga sekitar saat jalani isolasi mandiri di rumah.
Mereka yang menjalani isolasi mandiri itu adalah karyawan yang dikategorikan sebagai orang tanpa gejala.
“Jadi gini, 8 orang itu saat isolasi mandiri ada penolakan dari warga,” ucap Toni melalui keterangannya, Senin (31/8/2020).
Karyawan yang ditolak warga itu kini diisolasi mandiri di apartemen. Apartemen itu disediakan perusahaan khusus untuk warganya.
“Mereka yang ditolak itu akhirnya kita tampung di apartemen,” kata Toni .
Sebagai informasi, terakhir tercatat ada 242 karyawan LG Electronics Cikarang yang dilaporkan terpapar Covid-19.
Dari 242 karyawan LG yang terpapar Covid-19, ada 25 orang yang dirawat di rumah sakit, delapan karyawan isolasi mandiri di apartemen.
Sisanya, ada yang dirawat di Bapelkes dan dirawat di Wisma Ki Hajar Dewantara.
“Dari 242 itu ada yang dirawat di rumah sakit, di isolasi di Bapelkes, Wisma Ki Hajar Dewantara. Ada yang disiapkan di apartemen (isolasi mandiri),” ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan sekaligus Wakil Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Hendra.
Hendra mengatakan, delapan karyawan itu harus dipindahkan dari rumahnya ke apartemen oleh perusahaan melihat situasi kawasan rumahnya yang padat penduduk.
Sehingga tak memadai sebagai tempat isolasi mandiri.
“Ada yang di Bapelkes dan ada yang di Laboratori. Ada domisili mana gitu yang dinilai tidak layak (untuk tempat isolasi), kalau tidak layakkan nanti berdampak bagi masyarakat dan keluarga. Jadi harus dipindahkan,” tutur. Hendra.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/31/14514181/8-karyawan-lg-positif-covid-19-yang-isolasi-mandiri-sempat-ditolak