Salin Artikel

Remaja Korban Kekerasan Seksual di RPTRA Meruya Jalani Terapi

Hal tersebut disampaikan Lurah Meruya Utara, Zainuddin, Jumat (20/11/2020).

"Anak sudah direhab, sudah ikut konseling di KPAI," kata Zainuddin.

Zainuddin menambahkan, korban menjalani rehabilitasi tersebut bahkan sebelum pelaku berhasil ditangkap.

"Secara berkala dia terus dipantau perkembangannya," tambah Zainuddin.

Zainuddin juga memastikan pihaknya telah memutus kontrak kerja tersangka pelaku berinisial ML (49) yang merupakan petugas honorer di RPTRA Meruya Utara.

"Kalau pelaku itu langsung kami putus kontrak, tapi kan ini yang kami khawatirkan ya si anak," ujar dia.

Untuk mencegah berulangnya kasus serupa, Zainuddin mengatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan tim psikolog dalam seleksi petugas RPTRA.

"Kelurahan itu seleksinya sifatnya administratif, tapi wawancara seorang psikolog kan beda, akan digali lebih dalam. Psikolog itu akan menilai, untuk tahu pantaskah dia," ujarnya.

Ia mengatakan, keterlibatan psikolog dalam proses seleksi pengawai akan membantu mereka untuk memilih orang yang tepat. Pasalnya, ML selama ini dikenal sebagai orang yang santun sehingga tak ada yang menyangka ML dapat melakukan pelecehan terhadap anak-anak.

"Dia itu sangat berpotensi. Dia salah satu andalan di RPRA. Dia bagus. Sifatnya santun banget," ujar Zainudin.

Aksi ML pertama kali diketahui oleh orangtua korban. Ibunda korban menemukan pesan dari ML ke anaknya yang berisi ajakan untuk berhubungan seksual.

Ketika dimintai keterangan oleh ibunya, korban mengaku telah dilecehi ML sebanyak 20 kali di RPTRA Meruya Utara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/20/17335801/remaja-korban-kekerasan-seksual-di-rptra-meruya-jalani-terapi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke