Lurah Petogogan M Nur mengatakan, bayi tersebut berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Bayi tersebut, lanjut Nur, masih menjalani isolasi mandiri. Orangtua dari bayi tersebut juga tertular Covid-19.
"Ibunya yang tadinya non-reaktif jadi ikut reaktif dan positif. Jadi anaknya duluan. Mereka sekarang masih isolasi," ungkap Nur, Kamis (24/6/2021), dikutip TribunJakarta.
Nur menyebutkan, bayi dan orangtuanya tersebut merupakan bagian dari 11 orang warga di Petogogan yang terpapar Covid-19.
"Kalau di sini masyarakatnya memang berdekatan. Jadi ada beberapa kemungkinan, ada klaster pekerja, masuk ke rumah tangga, kemudian ada yang mudik juga," ujar Nur.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menerapkan micro lockdown di permukiman warga di Jalan Wijaya 1.
Micro lockdown diberlakukan setelah ada temuan kasus positif di RT 006 RW 003 Petogogan.
“Satu RT yang di-lockdown. Jumlah warga ada 11 orang yang positif Covid-19,” ujar Nur.
Adapun 11 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tak bergejala atau OTG.
Nur mengatakan, lockdown di RT 006 RW 003 dilakukan sejak Minggu (20/6/2021).
Akses masuk ke RT 006 RW 003 ditutup. Akses masuk dijaga oleh pengurus RT, RW, Satpol PP, Polsek, FKDM, dan karang taruna setempat.
Dapur umum telah dibangun untuk menyuplai makanan kepada warga yang menjalani isolasi.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "1 RT di Petogogan Jaksel Lockdown: Bayi Usia 1 Tahun 2 Bulan Positif Covid-19, Orangtua Tertular". (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/25/15185281/klaster-petogogan-jaksel-bayi-14-bulan-ikut-terpapar-covid-19