Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] JNE Kubur Sembako Bantuan Presiden di Depok | Bharada E Minta Perlindungan LPSK

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer di kanal Megapolitan Kompas.com sepanjang Senin (2/8/2022) kemarin didominasi oleh penemuan sembako bantuan presiden yang terkubur di Depok. 

Selain itu, ada berita lain soal terduga pelaku penembakan Brigadir J, Bharada E, yang meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

1. Sembako Bantuan Presiden Dikubur di Depok, Ditemukan di Kedalaman 3 Meter

Satu kontainer sembako yang diduga bantuan presiden ditemukan terkubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Sembako yang seharusnya disalurkan ke warga miskin itu ditemukan di kedalaman 3 meter.

Adalah Rudi Samin, warga sekaligus pemilik lahan yang menemukan sembako bantuan presiden ini.

Rudi mengatakan, penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.

Karyawan JNE itu memberitahu Rudi ihwal adanya penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako," jelasnya di lokasi kejadian, Minggu (31/7/2022), dilansir dari Tribun Jakarta.

Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE.

Lokasi Gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini. 

2. JNE Akui Kubur Sembako Bantuan Presiden di Depok karena Rusak

Perusahaan jasa pengiriman logistik JNE mengakui mengubur sembako bantuan Presiden di sebuah lahan kosong di Jalan Tugu Jaya Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok.

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi beralasan, sembako bantuan presiden itu dikubur karena rusak.

Ia pun memastikan prosedur penguburan sembako yang rusak itu tak melanggar prosedur karena sesuai dengan perjanjian antara JNE dan pihak pemerintah.

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022).

Baca berita selengkapnya di sini. 

3. Sembako Bantuan Presiden Dikubur di Depok sejak 2020, Ini Pengakuan Penggali Tanahnya

Nanang Firmansyah tak pernah menyangka bahwa lubang yang digalinya di sebuah tanah kosong di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, dua tahun silam, akan digunakan untuk mengubur sembako bantuan presiden.

Ia baru menyadari hal itu setelah setelah sembako bantuan presiden itu ditemukan oleh warga setempat baru-baru ini.

Nanang mengatakan, pada 2020, ia menerima order menggali lubang dari seseorang bernama Dadung.

Saat itu, ia mendapat informasi bahwa lubang yang digalinya itu untuk keperluan pembuatan septic tank.

"Begitu kelar gali, langsung saya tinggal enggak ada yang dikubur, jadi saya gali doang. Kedalaman 1,5 meter, lebar 2 meter," kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini. 

4. Bharada E Minta Perlindungan LPSK, Pengacara Brigadir J: Dia Ini Terancam dari Siapa?

Penasihat hukum keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Nelson Simanjuntak, mempertanyakan maksud permohonan Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E kepada Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Kawan ini (Bharada E) terancam dari siapa? Dia jelas, kami menuding dia pegang glock, dia menembak," kata Nelson kepada Jurnalis Kompas TV Fransisco Donasiano, Minggu (31/7/2022).

Nelson mengingatkan, korban penembakan Brigadir E adalah Brigadir J.

Korban sendiri telah tewas dalam insiden di Rumah Dinas Kepala Dividi Profesi dan Pengamanan (Propam) Nonaktif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Baca berita selengkapnya di sini. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/02/05510781/populer-jabodetabek-jne-kubur-sembako-bantuan-presiden-di-depok-bharada-e

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke