Tim yang terdiri dari Puslabfor Mabes Polri, Denpom, dan Inafis Polresta Bogor Kota ini bertugas melakukan serangkaian pemeriksaan selama proses olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung.
Danrem 061 Suryakencana Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan, rangkaian investigasi ini dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran RS Salak pada Jumat (7/4/2023) siang.
Rudy menuturkan, meski dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting, investigasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyebab lainnya.
"Hari ini kami melanjutkan proses investigasi dibantu dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan Polresta juga," kata Rudy, Sabtu (8/4/2023).
Rudy mengungkapkan, nantinya hasil investigasi akan disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan TNI. Secara resmi, sambung Rudy, hasilnya akan disampaikan oleh Kodam Siliwangi.
"Hasilnya seperti apa, nanti kami percayakan sama tim investigasi dan akan kami laporkan secara prosedural ke pimpinan terlebih dahulu. Untuk hasilnya mungkin nanti secara resmi dari Kodam, Kesdam, atau dari Kapendam," ungkap Rudy.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di RS Salak, Jalan Sudirman, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat siang.
Kobaran api pertama kali terlihat dari Gedung Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) yang berada di Kompleks RS Salak Kota Bogor.
Api dengan cepat menjalar ke beberapa bangunan lainnya. Bangunan lain yang ikut terdampak kebakaran adalah ruang farmasi dan ruang fisioterapi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dugaan sementara, RS Salak dilanda kebakaran dikarenakan korsleting.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/08/17162211/tni-polri-bentuk-tim-investigasi-usut-penyebab-kebakaran-rs-salak-bogor