Salin Artikel

Kronologi Pria di Tanjung Priok Tusuk Perutnya dengan 2 Pisau Dapur

Aksi yang belakangan diketahui sebagai percobaan bunuh diri itu terjadi di Kampung Muara Bahari, RT 006/RW 015, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (24/7/2023).

Adik ipar korban, Yati (60), dan anak AH yang berinisial LH (15), menceritakan bagaimana kronologi dan latar belakang percobaan bunuh diri bisa terjadi.

Menurut Yati, kejadian bermula ketika AH mengasah tiga pisau dapur.

LH yang melihat kegiatan ayahnya itu mengira bahwa pisau dapur tersebut akan digunakan untuk membersihkan gelas atau botol plastik yang sudah dikumpulkan untuk hendak dijual.

Setelah mengasah pisau, AH masuk ke kamar. Sementara, LH berpamitan kepada Yati untuk membeli makanan di luar.

"Usai membeli makanan, anak nomor dua (LH) ke kamar buat tawarkan makanan ke bapaknya. Ternyata sudah ada dua pisau (tertancap) di perut, yang satu lagi dipegang," ujar Yati saat ditemui Kompas.com pada Selasa (25/7/2023).

Terkejut dengan peristiwa ini, LH langsung memberitahu Yati yang tengah berbaring. Spontan saja Yati langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Yati menduga AH mencoba mengakhiri hidup karena stres akan biaya sekolah anak.

Tiga dari empat anak AH masih mengenyam pendidikan di sekolah swasta.

"Dia pengin anak nomor dua melanjutkan sekolahnya. Saya bilang, 'Ya sudah enggak apa-apa sampai lulus SMP'. Nah, dia penginnya diteruskan ke SMA," ungkap.

"Setiap bulannya, Kartu Jakarta Pintar (KJP) kan diambil sama gurunya untuk bayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Nah, dapatnya cuma uang jajan doang," imbuh dia.

Yati mengatakan, dana bantuan senilai Rp 250.000 yang diterima dari KJP dirasa belum cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak AH.

"Belum lagi harga buku sampai Rp 240.000. Saya pikir, uang dari mana?" tutur dia.

Anak kedua AH baru saja lulus dari MTS Yapis Tanjung Priok. Namun, AH ingin buah hatinya melanjutkan jenjang pendidikan ke SMA.

AH juga pernah melakukan aksi serupa pada Jumat (21/7/2023).

Saat itu, upaya AH untuk mengakhiri hidup keburu ketahuan anak sulungnya, sehingga akhirnya dia mengurungkan niat tersebut.

"Itu pernah, waktu bapak bawa tambang. Tapi tambangnya dibuang sama abang," kata LH kepada Yati.

Yati yang baru mengetahui hal tersebut langsung menyadari bahwa tujuan AH membawa tali tambang merupakan salah satu upaya percobaan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/25/16024481/kronologi-pria-di-tanjung-priok-tusuk-perutnya-dengan-2-pisau-dapur

Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke