Salin Artikel

Kini, Warga Jakarta Tak Kesulitan Lagi Cari Ojol

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta disebut tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan jasa pengemudi ojek online.

Demikian diungkapkan Nadya Hanafiah (26), warga Jakarta Timur.

Pada Senin (8/4/2024), ia mengaku, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jasa pengemudi ojek online.

"Alhamdulilah, hari ini aman," ujar Nadya saat berbincang dengan Kompas.com.

Ia juga tidak perlu menghadapi drama pembatalan sepihak dari pengemudi ojek online seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya. 

Ia memesan ojek online dari Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, menuju kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, untuk bekerja.

"Enggak susah, langsung dapat. Soalnya saya naik dari stasiun kali ya dan ojol rata-rata pangkal dekat-dekat stasiun. Jadi, aman saja sih," ucap Nadya.

Meski begitu, Nadya mengungkapkan, ada perbedaan tarif dari biasanya.

"Lebih mahal sih, tapi tipislah, cuma Rp 1.000 sampai Rp 3.000," tutur Nadya.

Hal serupa juga disampaikan oleh warga Jakarta Selatan bernama Pingkan Anggraini (27). Ia merasa tidak kesulitan saat mendapatkan pengemudi ojol.

Dia memesan dari rumahnya, kawasan Kebagusan menuju Halte Transjakarta Jati Padang, Jakarta Selatan. 

“Lagi gampang. Sebelumnya mah susah. Tadi cuma satu kali doang, terus langsung dapat,” ujar Pingkan.

Hanya saja, saat Pingkan melihat pada aplikasi, lokasi pengemudi ojolnya lumayan jauh dari tempat penjemputan.

“Ya mungkin sudah pada mudik kali ya. Kalau kemarin kan susah mungkin saya kan sering pesannya pada saat jam-jam sibuk,” kata Pingkan.

Sebelumnya, karyawan swasta bernama Ajeng Pramesty (26) mengatakan, dia pernah menunggu empat jam demi mendapatkan pengemudi ojek online (ojol) untuk membelikannya makanan, Jumat (5/4/2024).

Dia sampai mengganti pilihan restoran, tapi tetap saja tidak ada driver yang mengambil pesanannnya. 

“Gue order food, dari jam 16.00 WIB sampai jam 20.00 WIB, enggak ada yang ambil. Gue sampai ganti resto lima kali, karena enggak ada driver yang pick up,” ungkap Ajeng saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Ketika orderannya ditangkap driver, ujung-ujungnya dia meminta Ajeng untuk membatalkan.

Ajeng sampai menunjukkan isi percakapannya dengan driver.

“Saya jauh soalnya, mana macet, argo murah juga,” ujar driver dalam percakapan yang diperlihatkan Ajeng.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/08/13195561/kini-warga-jakarta-tak-kesulitan-lagi-cari-ojol

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke