Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais Rezeki di Malam Ramadhan

Kompas.com - 28/07/2013, 09:01 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Malam telah menjelang. Bahkan sudah hampir larut. Di bawah pohon rindang, di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Asih (22), masih berada di jalanan bersama sang buah hati dalam gendongan. Si kecil tampak lelap tertidur.

"Mengais rezeki, Mas," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2013) malam.

Asih adalah satu dari ribuan pengemis musiman di Jakarta pada bulan Ramdhan. Bersama anaknya, Fadil (2), ia mengaku biasa meminta-minta pada bulan suci. Di luar bulan puasa, ia biasanya tinggal di rumah.

"Iya, tahun-tahun sebelumnya juga begini (minta-minta)," ujarnya.

Suaminya, Agung (24) adalah tukang sampah sekaligus pemulung. Meski penghasilannya tak menentu, Agung biasanya mendapatkan sekitar Rp 50 ribu per hari. Uang tersebut, menurut Asih, cukup untuk makan sehari-hari keluarga kecilnya.

"Suami saya lagi diurut di rumah. Tadi siang kecapekan dorong gerobak," ujarnya.

Sebelum menikah, Asih bekerja sebagai penjaga warteg dengan penghasilan Rp 250 ribu sebulan. Namun, ketika sudah menikah dengan Agung, perempuan asal Pekalongan tersebut mengaku kerepotan.

"Sekarang udah sibuk ngurus anak," kata dia.

Dari aktivitas mengemisnya di bulan Ramadhan, Asih mengaku hanya mendapat Rp 20 ribu per hari. Bermodalkan sebotol air minum dan makanan kecil seadanya, ia biasanya datang sehabis matahari terbenam hingga matahari terbit kembali. Namun, ia mengaku sering mendapat makanan dari para pengendara yang berkonvoi saat sahur. Dari aktivitasnya tersebut, ia sadar bahwa dia memiliki risiko ditangkap oleh petugas Satpol PP.

"Sejauh ini sih belum pernah. Tapi takut juga sih," ujarnya.

Asih berharap dengan uang yang didapatnya cukup untuk biaya pulang kampung. "Iya, pengen banget pulang kampung pas Lebaran. Udah dua tahun enggak pulang," kata Asih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com