Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Lusa, PKL Tak Boleh Jualan di Jatinegara

Kompas.com - 12/08/2013, 19:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur melarang pedagang kaki lima berjualan di jalan-jalan kawasan Jatinegara. Satpol PP memberikan tenggat hingga Rabu (14/8/2013) lusa kepada PKL untuk meninggalkan lokasi jualan.

Saat ini Satpol PP Jaktim tengah menyampaikan sosialisasi kepada PKL untuk tidak lagi berjualan di jalan karena mengganggu ketertiban umum. Sosialisasi ini dilakukan hingga Selasa (13/8/2013) besok.

"Ini dalam rangka tugas harian rutin. Jadi di situ kan tugas pokok kita melakukan sosialisasi imbauan langsung kepada pedagang. Kita minta agar tidak berjualan lagi di pinggir-pinggir jalan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur Syahdona saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2013) sore.

Syahdona mengatakan, sosialisasi dilakukan di beberapa tempat di kawasan Jatinegara yang seharusnya menjadi area bersih PKL. Wilayah tersebut meliputi Pasar Gembrong, Gunung Antang, depan Polres Jakarta Timur, hingga Stasiun Kereta Jatinegara.

"Kita akan menegakkan perda, jadi hari Rabu sudah tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk berjualan di pinggir badan jalan," ujar Syahdona.

Dia mengatakan, PKL di kawasan Pasar Gembrong akan dipindahkan ke PD Pasar Jaya yang berada di sekitar pasar tersebut. Adapun PKL di sekitar Stasiun Jatinegara akan direlokasi di bangunan SMPN 14, Jatinegara, Jakarta Timur. "Nanti bangunan itu (SMPN 14) akan dijadikan tempat PKL, tetapi itu masih dalam proses sekarang," ujar Syahdona.

Ia menyebutkan, hari ini 300 anggota Satpol PP disebar untuk melakukan sosialisasi di lokasi-lokasi tersebut. Aparat Satpol PP tersebut melakukan konvoi dengan pengeras suara sembari menyampaikan informasi akan sosialisasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com