JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat perkotaan, Nirwono Yoga, mengatakan, Jakarta tidak layak dihuni oleh 20 juta orang meskipun dilengkapi infrastruktur memadai dan warganya memiliki penghasilan dan tempat tinggal layak. Menurutnya, jumlah ideal manusia yang menghuni Jakarta paling maksimal adalah 12 juta orang.
"Saya tidak setuju Jakarta dihuni hingga 20-30 Juta orang. Jakarta idealnya hanya dihuni maksimal 12 juta orang. Sebuah kota itu memiliki daya dukung terbatas, termasuk Jakarta. Jika melebihi kapasitas, maka akan sarat persoalan dan tidak layak huni," katanya kepada Kompas.com, Selasa (13/8/2013).
Selain itu, kata Nirwono, Jakarta akan menjadi kota yang layak huni jika seluruh transportasi massal telah terintegrasi satu sama lain, ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen dari seluruh luas Jakarta, dan semakin diperbanyaknya hunian vertikal.
Ia mengatakan, sudah saatnya Jakarta berbagi peran dengan kota-kota satelit, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Hal itu untuk mengurangi jumlah perpindahan orang ke dalam Kota Jakarta setiap hari.
"Seharusnya, Jakarta berbagi peran dan fungsi dengan kota-kota Bodetabek supaya bebannya juga berkurang dan tersebar merata," jelasnya.
Dalam wawancara yang disiarkan melalui program Kompas Malam di Kompas TV, Senin (12/8/2013), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perkembangan teknologi memungkinkan Jakarta dihuni oleh banyak orang. Ia menyebutkan, Ibu Kota dapat menampung 20-30 juta orang, asalkan tersedia sarana transportasi massal, pengolahan air limbah menjadi air baku, dan infrastruktur lain yang memanfaatkan teknologi tinggi.
"Jakarta bisa dihuni 20-30 juta orang, 20 juta (saat malam hari) juga oke, tapi yang penting Anda harus punya infrastruktur jelas, transportasi massal mesti jelas, 13 sungai utama mesti bersih supaya bisa sediakan air bahan baku, pengolahan limbah di seluruh DKI harus ada supaya air limbah tidak mengotori sungai dan laut," ujarnya.
Berdasarkan hasil sensus penduduk pada 2010, jumlah penduduk Jakarta mencapai 9,6 juta orang. Jumlah itu diperkirakan bertambah menjadi sekitar 12,5 juta orang pada siang hari karena ada penduduk komuter dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang bekerja di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.