Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Jokowi Memanas, Sopir Metromini Injak-injak Kopaja

Kompas.com - 29/08/2013, 11:51 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Situasi sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta memanas. Ratusan orang memadati Kantor Balaikota Jakarta menuntut pembebasan bus metromini yang ditahan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

Mereka memaki setiap pejabat yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan. Demonstran sempat mencegat bus kopaja di jalan tersebut, menghentikannya, dan menginjak-injak atapnya.

Aparat kepolisian meminta mereka tidak anarkistis. Demonstran tetap melanjutkan aksinya, hingga kemudian mereka kembali memadati pintu gerbang Balaikota.

Lalu lintas kendaraan di jalan itu melambat, sebab jajaran bus metromini parkir di badan jalan.

"Jangan anarkistis, jangan ada yang merusak bus yang lewat. Mereka juga sama seperti anda semua, mereka bukan pemilik bus. Mereka hanya awak bus yang kerja untuk pemilik," kata petugas kepolisian menenangkan demonstran.

"Kami hanya mau bertemu Pak Jokowi (Gubernur DKI Joko Widodo). Kami minta seluruh bus yang ditahan Dishub dilepas lagi. Sopir dan kenek yang busnya ditahan tidak dapat bekerja sementara waktu," kata Herlambang, awak bus metromini yang demonstrasi di depan Balaikota.

Hingga siang ini, Jokowi belum berada di Balaikota, sementara demonstran memilih menunggu sampai Jokowi datang ke kantornya. Menurut Herlambang, persoalan awak bus harus disampaikan langsung ke gubernur sehingga bisa lekas mengambil langkah.

Demonstran masih berteriak protes, sebagian menggoyang-goyangkan pagar Balaikota. Herlambang mengatakan, penertiban bus tidak adil. Sebab, petugas Dinas Perhubungan hanya memfokuskan pada bus metromini.

"Jika mau, sebaiknya semua angkutan juga ditertibkan. Kami tidak menolak, tetapi mohon berlaku adil," kata Herlambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com