Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 CCTV Crisis Center DKI Rusak

Kompas.com - 10/10/2013, 15:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 100 dari 160 kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di seluruh Jakarta rusak. Wakil Gubernur DKI Jakarat Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan membereskan masalah tersebut.

Kamera pengawas itu dimonitor dari Crisis Center di Balaikota DKI Jakarta, di bawah kontrol Satpol PP DKI Jakarta. CCTV menjadi salah satu sumber informasi dan pengamatan akan suatu kejadian. Salah satunya kamera di Monumen Nasional.

Basuki menilai, peran CCTV di Jakarta sangat penting. Oleh karenanya, dia ingin Jakarta memiliki kamera pengawas di setiap pelosok sudut kota. Termasuk di pintu air.

"Sekarang yang rumah pompa dulu, pintu air. Nanti, tentu jalur busway, halte, pedestrian harus ada. Jadi kita ingin buat Jakarta, orang merasa aman. Jadi kalau ada CCTV rusak, terus ada CCTV tapi enggak diplotoin, rusak percuma," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Basuki mengatakan sudah menyampaikan perihal rusaknya kamera pengawas itu kepada Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso. "Itu tadi kita sudah bilang Kepala Satpol PP, anda harus monitor kalau ada apa-apa hubungin siapa? Itu yang belum pernah dia bikin," ujar Basuki.

Hingga saat ini, Basuki belum mengetahui pasti berapa jumlah CCTV milik Crisis Center yang rusak tersebut. Ia pun belum menargetkan kapan akan dilakukan perbaikan. Solusi saat ini, menurutnya, dengan memperketat petugas Satpol PP untuk melakukan pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Polisi Sebut Penyidikan Masih Berjalan

Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Polisi Sebut Penyidikan Masih Berjalan

Megapolitan
Renungan Pengayun 'Ombak Banyu' di Balik Keceriaan Keluarga Pengunjung Pasar Malam

Renungan Pengayun "Ombak Banyu" di Balik Keceriaan Keluarga Pengunjung Pasar Malam

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Uji Laboratorium Sebelum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Tunggu Hasil Uji Laboratorium Sebelum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Kisah Pengayun 'Ombak Banyu' Pasar Malam, Rela Terbentur dan Terjatuh demi Hibur Pengunjung

Kisah Pengayun "Ombak Banyu" Pasar Malam, Rela Terbentur dan Terjatuh demi Hibur Pengunjung

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Diduga Gantung Diri di Pohon Jalan Gatot Subroto Jaksel

Pria Tanpa Identitas Diduga Gantung Diri di Pohon Jalan Gatot Subroto Jaksel

Megapolitan
Hotman Paris Khawatir Polisi Tetapkan Pegi Tersangka Hanya untuk Puaskan Publik

Hotman Paris Khawatir Polisi Tetapkan Pegi Tersangka Hanya untuk Puaskan Publik

Megapolitan
Diminta Jadi Kuasa Hukum Ayah Eki, Hotman Paris: Kenapa Baru Sekarang Bereaksi?

Diminta Jadi Kuasa Hukum Ayah Eki, Hotman Paris: Kenapa Baru Sekarang Bereaksi?

Megapolitan
Curhat Pengayun 'Ombak Banyu': Pekerja Pasar Malam Bukan Berarti Enggak Punya Masa Depan

Curhat Pengayun "Ombak Banyu": Pekerja Pasar Malam Bukan Berarti Enggak Punya Masa Depan

Megapolitan
Warna Warni GBK Saat Laga Indonesia Vs Filipina

Warna Warni GBK Saat Laga Indonesia Vs Filipina

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

Megapolitan
KPAID Kota Bogor Catat Peningkatan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur

KPAID Kota Bogor Catat Peningkatan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur

Megapolitan
Cerita Pengayun Ombak Banyu Pasar Malam: Rela Tangan Kapalan demi Pengunjung Terhibur

Cerita Pengayun Ombak Banyu Pasar Malam: Rela Tangan Kapalan demi Pengunjung Terhibur

Megapolitan
Pemkot Sebut Angka 'Stunting' di Kota Bogor Turun

Pemkot Sebut Angka "Stunting" di Kota Bogor Turun

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok, Pelaku Emosi Dengar Pacar Dipukuli dan Diajak 'Ngamar'

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok, Pelaku Emosi Dengar Pacar Dipukuli dan Diajak "Ngamar"

Megapolitan
Satu Pengeroyok Pelajar Paket B di Kemang Tak Ditahan karena Masih di Bawah Umur

Satu Pengeroyok Pelajar Paket B di Kemang Tak Ditahan karena Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com