Fredy adalah pensiunan pelaut. Aksi pencurian ini pun sudah direncanakannya. Sebelum beraksi, sekitar pukul 13.00 WIB, dia terlebih dulu ke Pasar Pulogadung untuk membeli linggis. Berpindah dua kali angkot, dari Pulogadung melintasi Tanah Abang, Fredy langsung menuju RS Pelni.
Sekilas mengamati lokasi rumah sakit yang kebetulan memang sepi, Fredy menuju lantai dua dengan linggis yang dia sembunyikan di celana. Di lantai itu, dia mencongkel ruang sekretaris memakai linggis.
"Di sana dia tidak mendapati barang-barang berharga. Dia hanya menemukan dompet yang berisi tiga bros bunga," kata Komisaris Slamet, petugas kepolisian di Polsek Metro Palmerah, Kamis (17/10/2013). Meski ruangan itu sempat diobrak-abrik, Fredy hanya mendapatkan dompet itu di laci sekretaris.
Fredy pun beralih ke ruang sumber daya manusia (SDM) tak jauh dari ruang sekretaris. Lagi-lagi dia masuk dengan mencongkel pintu memakai linggis. "Di dalam ruang SDM itu dia mencongkel laci kerja milik karyawan RS Pelni bernama Jerri C menggunakan obeng. Di laci itu ia menemukan uang Rp 700.000 dan mengambilnya," kata Slamet.
Sesaat lega mendapatkan uang, Fredy tepergok pegawai rumah sakit bernama Haryono saat hendak meninggalkan ruang tersebut. "Pelaku kemudian diperiksa oleh petugas keamanan RS Pelni dan didapati uang sejumlah Rp 700.000 beserta linggis. Pihak keamanan kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Palmerah," kata Komisaris Slamet.
Untuk biaya hidup
Fredy dijerat dengan Pasal 363 KUHP. Ancaman hukuman pencurian itu maksimal 7 tahun penjara. Saat ditanya mengenai alasan mencuri, dia mengaku butuh uang untuk hidup. "Saya mencuri untuk beli makan. Anak saya cuma satu. Dia tinggal di Kupang (Nusa Tenggara Timur). Dia enggak pernah kirim uang ke saya sejak tiga bulan lalu," katanya.
Fredy mengaku, alasan dia beraksi di RS Pelni karena ia tahu karyawan rumah sakit itu sebagian besar libur saat hari raya Idul Adha. "Biasanya kalau hari Lebaran, karyawan RS Pelni memang libur," ungkapnya.
(Feryantohadi/Sanusi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.