Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran dengan Pemain Anggaran, Basuki Pasang "Jebakan Tikus"

Kompas.com - 22/10/2013, 19:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mengenai siapa yang bermain dalam anggaran yang telah dicoret lalu muncul lagi di APBD DKI, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih penasaran. Dia mengaku akan menggunakan "jebakan tikus" untuk menemukan siapa pemain anggaran siluman tersebut.

Basuki menyebutkan, ada dua pihak yang paling memungkinkan melakukan permainan itu. Mereka adalah pihak legislatif atau DPRD DKI dan pihak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI atau dinas.

"Aku pasang 'jebakan tikus' saja. Jadi cuma ada dua kemungkinan, oknum di DPRD atau oknum di SKPD," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Basuki mengakui tak perlu membentuk tim investigasi untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut. Dia hanya mengambil kebijakan "jebakan tikus" atau sistem e-budgeting untuk mengantisipasi munculnya anggaran siluman. Begitu ada e-budgeting, kata dia, hanya Gubernur dan pihak otoritas tertentu yang memiliki password dan bisa mengubah anggaran. Apabila ada yang tidak setuju dengan sistem itu, maka pihak itulah yang merupakan "pemain anggaran".

Hingga saat ini, Basuki mengatakan, DPRD DKI enggan membahas sistem e-budgeting. "Kalau DPRD enggak mau bahas gara-gara itu, berarti mereka yang main kan," kata Basuki.

Basuki menyebut ada beberapa item anggaran yang sudah ia coret, tetapi muncul kembali dan disahkan oleh DPRD DKI. Terkait pihak mana yang memunculkan kembali anggaran tersebut, Basuki yakin tak ada yang mau mengaku dan bertanggung jawab.

Dengan penerapan sistem e-budgeting, akan semakin mudah dalam mengontrol anggaran. Selain menerapkan e-budgeting, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta menempatkan 50 intel Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengecek aliran dana pejabat.

"Minimal kita enggak mau nuduh siapa pun. Begitu ada e-budgeting keluar, kita tunggu. Kalau ada yang kebakaran jenggot, berarti dia yang ubah. Rezekinya dipotong," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kekesalan 'Driver' Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Kekesalan "Driver" Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com