Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar Komisi VII, Ini Jawaban Jokowi

Kompas.com - 28/10/2013, 21:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Gubernur DKI Joko Widodo dengan santai menjawab rentetan pertanyaan anggota Komisi VII DPR RI atas beberapa topik dalam kunjungan kerja DPR ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (28/10/2013). (Baca: Gelar Kunker, Komisi VII DPR Cecar Jokowi).

Terkait pertanyaan soal analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) proyek penataan waduk di Jakarta, yang dilontarkan SW Yudha, politisi Fraksi Partai Golongan Karya, Jokowi mengaku sudah memilikinya. "Amdal sudah ada, kan memang lagi proses dan belum selesai. Pembangunannya saja masih lama," ujar Jokowi santai.

Jokowi juga menanggapi ringan pertanyaan yang dilontarkan politisi dari PAN, Alimin Abdullah, yang menyebut penataan waduk di Jakarta yang tidak komprehensif. Menurut Alimin, sumber air waduk diketahui adalah limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri di sekitar waduk itu. Ia juga menilai pembangunan waste water treatment tak cukup untuk mengolah limbah yang ada di waduk tersebut. 

"Kalau Waduk Ria Rio, fokusnya mempercantik dan hanya memenuhi ruang terbuka hijau dan ruang publik," ujar Jokowi. "Pengolahan limbah di situ fokus pada mengolah air limbah rumah tangga menjadi bersih, bukan mengubah air waduk untuk jadi konsumsi (warga)," lanjutnya.

Sementara itu, pertanyaan Effendi Simbolon dari PDI-Perjuangan soal urgensi reklamasi pulau di utara Jakarta dan giant sea wall yang dinilai akan mengganggu ekosistem, juga kehadiran kawasan Pantai Indah Kapuk, yang dinilai menjadi kawasan eksklusif bagi kalangan ekonomi atas dan tertutup bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah di Jakarta, tak dijawab keseluruhan oleh Jokowi.

"Reklamasi itu urusannya giant sea wall, itu berhubungan. Tujuan kita satu, membendung rob dari utara. Di sana juga akan kita bangun pengolahan air limbah supaya berguna bagi warga," ujarnya tanpa menjawab soal peruntukan area reklamasi.

Sebanyak 14 anggota Komisi VII DPR RI duduk berjejer berhadapan dengan Jokowi dan stafnya dalam kunjungan kerja yang berlangsung di Ballroom Balaikota. Pertemuan itu digelar dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.

Acara yang juga dihadiri oleh Dirut Pertamina Karen Agustiawan, sejumlah satuan kerja perangkat daerah, Kepala BUMD, dan pejabat Pemprov DKI lainnya itu ditutup dengan makan malam bersama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com