Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Bakal Dibongkar, Warga Bantaran Kali Sunter Minta Ganti Rugi

Kompas.com - 26/11/2013, 20:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di bantaran Kali Sunter, Duren Sawit, Jakarta Timur, berharap ada kejelasan tentang proyek normalisasi sungai tersebut. Warga merasa memiliki surat yang sah atas tanah mereka sehingga menginginkan ganti rugi atas tanah dan rumah mereka.

Lasam (57), warga RT 13 RW 04, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengatakan, rumahnya termasuk salah satu bangunan yang terkena dampak pengerukan kali tersebut. Dia berharap, ada kejelasan mengenai nasib warga apabila tempat tinggal mereka dibongkar.

"Saya berharap ada ganti rugi sesuai dengan luas rumah saya. Kalaupun ada tempat di rusun, saya tetap minta ganti rugi rumah," kata Lasam saat ditemui Kompas.com, Selasa (26/11/2013) sore.

Lasam telah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 1969 bersama orangtuanya. Ia membeli rumah seluas 54 meter persegi 10 tahun lalu dan kini ditempatinya bersama istri dan anak bungsunya. Ia mengklaim memiliki surat tanah dan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) setiap tahun.

Dalam rapat di kantor Kelurahan Klender beberapa waktu lalu, warga mendapat penjelasan tentang rencana program normalisasi Kali Sunter. Menurut Lasam, sebagian besar warga mempertanyakan kejelasan program tersebut. Warga juga mengajukan komplain karena merasa bahwa tanah dan bangunan mereka legal. Mereka juga membayar PBB.

Lasam dan warga lain di sana masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari aparat kelurahan dan Dinas Pekerjaan Umum terkait rencana pembongkaran bangunan. Warga ingin mendapat kepastian tentang pelebaran sungai dan luas tanah warga yang dibongkar untuk proyek normalisasi saluran tersebut.

Menurut Lasam, warga mendengar kabar bahwa ganti rugi yang diberikan sebesar Rp 50 juta. "Tapi, jumlah kerahimannya berapa kita belum tahu," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Seksi Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Timur Supriyatno mengatakan, bangunan yang akan dibongkar adalah bangunan yang berdiri di atas saluran air dan penampang basah. "Ada sekitar 225-250 bangunan di atas saluran air yang harus kosong," ujar Supriyatno.

Namun, jumlah tersebut belum final masih akan dilakukan pendataan ulang. Ia belum mengetahui persoalan ganti rugi bagi warga karena hal itu ditangani oleh kelurahan.

Pengawas Pengerukan Kali Sunter dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Roni Oktaviandi mengatakan, pengerukan Kali Sunter akan dilakukan sepanjang 1 kilometer dari Jembatan Jagal di Jalan I Gusti Ngurah Rai hingga di SMA Negeri 50. Pengerukan sungai itu dilakukan dengan tiga alat berat, dua kendaraan amfibi, dan satu backhoe. Pengerukan dilakukan hingga 14 Desember.

Roni yakin bahwa pengerukan sungai akan dapat dilakukan meski masih terkendala oleh keberadaan pemukiman warga di bantaran kali tersebut. "Problem masalah kerja kita perumahannya karena bukan urusan PU," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, banyak bangunan semipermanen berdiri di pinggir Kali Sunter. Dari ujung Jembatan Jagal, Kali Sunter memiliki lebar 25 meter. Mengarah ke SMA Negeri, terjadi penyempitan lebar permukaan sungai hingga sekitar 3-5 meter dengan pemukiman warga di kanan-kirinya. Beberapa bagian di sungai itu terdapat tumpukan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com