Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Bus Tingkat Wisata Jakarta Dibuat Beda dan Unik

Kompas.com - 10/01/2014, 10:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta segera memiliki bus tingkat wisata atau double decker. Lima unit bus tingkat wisata akan didatangkan khusus dari China untuk memenuhi kebutuhan turis domestik dan mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, desain double decker dibuat oleh tim kreatif dari dinasnya. Bus itu didominasi warna ungu di bagian bawah dan hijau muda di bagian atasnya. Lengkap dengan tulisan "Wisata Keliling Ibukota!" dan "City tour Jakarta". Huruf R dan J dalam kalimat city tour Jakarta dibuat menyambung jadi satu.

Tak hanya itu, double decker juga memiliki gambar-gambar Monas, ondel-ondel, patung Pancoran, patung selamat datang, dan lainnya. "Warnanya sengaja kita buat berbeda agar khas. Kalau merah kan warna transjakarta, oranye metromini, hijau kopaja, ya ini kita buat ungu kombinasi," kata Arie kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Double decker Jakarta berbeda dari bus tingkat di London, Inggris. Atap paling atasnya dibuat tertutup tidak terbuka sebab iklim Jakarta berbeda dari London. Di samping itu, faktor kesehatan menjadi unsur penting yang menjadi pertimbangan.

Beberapa fasilitas yang dimiliki double decker Jakarta meliputi kapasitas tempat duduk 40 orang, pendingin udara, pengeras suara lengkap dengan petugas pemandu. Menurut rencana, bus tingkat tersebut tidak akan melintasi jalur transjakarta. Hal itu dikarenakan spesifikasi yang ada memang direncang ramah bagi para penyandang disabilitas. Semua pintu untuk penumpang berada di sebelah kiri.

"Di bus wisata itu tidak boleh berdiri, duduk semua. Kaca-kacanya juga sengaja dibuat lebar, supaya turis bisa untuk melihat langsung lansekap kota Jakarta," kata Arie.

Bus ini akan berkeliling ke sejumlah tempat wisata, sekaligus tempat-tempat yang menggelar acara secara rutin. Untuk rute bus tingkat wisata, Disparbud DKI Jakarta tidak melakukannya sendiri. Mereka berkoordinasi dengan Asita (Asosiasi Travel Agency). Rute-rutenya akan berorientasi kepada pasar. Misalnya, berhenti di destinasi-destinasi wisata Jakarta, seperti Monas, museum, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), maupun aset kesenian Pemprov DKI lainnya.

Tak hanya berhenti di objek wisata, bus tingkat itu juga akan berhenti di beberapa objek perbelanjaan, seperti Blok G Tanah Abang, Ratu Plaza, dan Sarinah. Adapun ketiga rute yang telah disepakati yakni Blok M-Monas, Bundaran HI-Tanah Abang, dan Monas-Kota Tua. Arie mengharapkan melalui double decker ini, Jakarta diklaim menjadi kota pariwisata yang memiliki produk pariwisata yang baik, diiringi dengan promosi yang maksimal.

Mundur dari target

Sedianya, double decker ini akan datang di akhir Desember 2013. Namun, karena satu dan lain hal, target itu mundur lagi menjadi Kamis (9/1/2014) kemarin. Akan tetapi, lagi-lagi kedatangan bus itu tertunda hingga pekan depan. Faktor cuaca di pelabuhan Hongkong menjadi kendala pengiriman lima double decker dari China.

Segera setelah tiba, bus-bus ini akan diurus surat-suratnya dan uji kelaikannya sebelum bisa beroperasi. Bus-bus itu juga akan dipamerkan di ruang terbuka. Misalnya, seperti di Monas atau di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Ikon wisata

Bus tingkat wisata direncanakan menjadi ikon baru wisata kota Jakarta. Beberapa festival rakyat, seperti Jakarta Night Festival dan Jakarnaval, telah menjadi ciri khas kota Jakarta. Semua itu, kata Arie, merupakan investasi pemerintah. Pemprov DKI Jakarta harus dapat bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia maupun dengan kota di negara lain. Selama ini, program pariwisata seperti tur kota di Jakarta baru diadakan sesuai pesanan. Nantinya, akan ada program-program yang diadakan secara tetap.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2013, anggaran pengadaan lima double decker mencapai Rp 17 miliar. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memiliki keinginan agar Jakarta dikunjungi hingga 5 juta wisatawan. Sementara saat ini baru sekitar 2,1 juta orang per tahunnya.

"Saya optimistis, dengan dukungan pak Gubernur yang sangat melek pariwisata, target itu bisa tercapai dalam tiga sampai lima tahun mendatang," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com