Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Libatkan Pengusaha dalam Program Percepatan Pembangunan Jakarta

Kompas.com - 09/02/2014, 13:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta, Sarman Simanjorang meminta supaya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengikutsertakan pelaku usaha sebagai unsur dalam percepatan pembangunan Ibu Kota. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta diketahui tengah membentuk Tim Gubernur Urusan Percepatan Pembangunan, disingkat TGUP2.

"Keanggotaan tim harus dari berbagai elemen masyarakat, salah satunya dunia usaha. Jangan hanya memungut pajak pengusaha saja," ujarnya melalui siaran pers, Minggu(9/2/2014).

Adanya unsur dunia usaha di dalam keanggotaan TGUP2, lanjut Sarman, sangat penting mengingat Jakarta merupakan kota jasa, pusat perdagangan, investasi serta pariwisata. Kondisi itu butuh kebijakan dan pelayanan yang menjamin kelangsungan dunia usaha agar tetap maju dan berkembang demi ekonomi Ibu Kota.

Sarman menggambarkan, hampir 60 persen pendapatan asli daerah DKI Jakarta bersumber dari dunia usaha. Sebut saja pajak online yang mulai berlaku 2011 sampai September 2013 telah menggali Rp 17 triliun dari 3.400 wajib pajak dari dunia usaha, yakni hiburan, parkir, restoran, hotel dan wajib pajak yang lain.

Sarman yakin jika pelaku usaha turut terlibat dalam percepatan pembangunan, peristiwa penyerapan anggaran rendah seperti yang terjadi pada triwulan ketiga tahun 2013 baru mencapai 45 persen dari Rp 50,1 triliun, tidak bakal terulang kembali.

"Jangan sampai keterlambatan penyerapan menjadi akal-akalan si kepala dinas yang selama ini memang sudah membudayakan memuluskan proyek-proyek jatuh ke rekanan yang sebenarnya sudah disiapkan. Kalau masih ada, langsung ganti saja," ujarnya.

Seperti diberitakan, Pemprov Jakarta berencana membentuk TGUP2. Tim bertugas mengawasi dan mengevaluasi kinerja para SKPD dan UKPD dalam melaksanakan program pembangunan. Langkah ini dilakukan karena pengawasan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) selama ini dipandang tidak pernah maksimal.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, evaluasi yang dilakukan TGUP2 akan dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Dalam evaluasinya, tim ini juga berwenang untuk menindak SKPD dan UKPD yang tidak maksimal menjalankan program pembangunan.

Selain melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan, lanjut Basuki, TGUP2 juga berfungsi menerima dan menindaklanjuti saran dan kritik dari masyarakat pada Gubernur DKI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com