Basuki mengatakan, andai PT Palyja mampu meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga Jakarta, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu mengakuisisinya. Namun, permintaan tersebut tak pernah dipenuhi.
"Kita minta dia (Palyja) tanpa tekanan lho. Tapi, dianya enggak bisa. Dia ngaku rugi melulu," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Senin (3/3/2014).
Selama ini, kata Basuki, Pemerintah Provinsi DKI telah memberi keringanan kepada perusahaan yang saham terbesarnya dipegang oleh Suez Environment itu.
Untuk itu, Ahok menegaskan, tak ada pilihan lain bagi Pemerintah Provinsi DKI selain mengakuisisi Palyja.
"Kami ambil alih Palyja supaya gampang melakukan kontrol dan pengawasan dalam peningkatan layanan air bersih kepada warga Jakarta," tukasnya.
Pemprov DKI telah menunjuk PT Jakarta Propertindo dan PT Pembangunan Jaya dalam usaha mengakuisisi saham Palyja dari kepemilikan Astratel dan Suez Environment. PT Pembangunan Jaya akan membeli sebanyak 51 persen saham Suez Environment, sedangkan PT Jakarta Propertindo mengakuisisi 49 persen saham Astratel.
Saat ini, Palyja melayani pasokan air bersih ke wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, serta sebagian wilayah Jakarta Utara dan Pusat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.