"Banyak orang kira semua sampah itu dari pedagang pasar, padahal sampah warga lebih banyak," kata Ajat (52), penjual semangka di Pasar Klender, Selasa (1/4/2014).
Ajat mengatakan, sejumlah pengguna jalan mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah yang memenuhi badan jalan utama di depan pasar sehingga sulit dilewati kendaraan roda empat.
Selain itu, terdapat sejumlah pengunjung pasar yang menilai bau tak sedap di sekitar pasar membuat mereka tak nyaman dalam berbelanja. Hal ini membuat pedagang cemas akan kehilangan pembeli bila tumpukan sampah tak ditangani.
"Jalan menuju Pulo Gadung itu udah dari dulu jadi tempat pembuangan sampah sementara di sini," kata Ajat.
Rina (36), warga Kelurahan Jatinegara Kaum, membenarkan bahwa sejumlah warga kerap membuang sampah di depan pasar. Namun, hal tersebut dilakukan karena tempat pembuangan sementara yang berada 500 meter dari Pasar Klender telah ditutup, sehingga pembuangan sampah terdekat berada di depan Pasar Klender itu.
Menurut Rina, penumpukan sampah tersebut tak hanya dihasilkan oleh warga yang tinggal di sekitar pasar. Warga dari Pondok Bambu, Rawamangun dan Pisangan juga kerap membuang sampah rumah tangganya ke sana.
Sejumlah pedagang mengaku telah mengadukan hal ini kepada pengurus pasar, namun hingga kini penyelesaian masalah sampah dinilai masih lamban ditangani oleh Dinas Kebersihan Pulo Gadung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.