Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIS Libatkan 3 Kedubes untuk Audit Keamanan

Kompas.com - 21/04/2014, 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta International School (JIS) melibatkan tiga kedutaan besar, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Inggris, dalam mengaudit sistem keamanan setelah terjadi kekerasan seksual terhadap AK (6) di toilet sekolah tersebut.

"Keputusan untuk melibatkan tiga kedutaan besar tersebut diambil oleh Dewan Pengawas sebagai bentuk upaya audit sistem keamanan yang ada saat ini dan bagaimana memperbaiki dan meningkatkan sistem keamanan tersebut bagi kepentingan seluruh siswa," kata Juru Bicara JIS Daniarti Wusono lewat surat elektronik kepada Antara, Senin (21/4/2014).

Daniarti mengklaim pihak JIS telah berkomitmen mendukung upaya pemyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian sejak awal. Namun, JIS  juga melakukan penyelidikan internal dan senantiasa memberikan infomasi terbaru dari hasil penyelidikan tersebut setiap harinya kepada pihak kepolisian.

"Kami telah menyerahkan laporan hasil penyelidikan kami kepada mereka. Kami juga telah memberikan kemudahan untuk masuk ke dalam area sekolah dan menunjuk wakil kepala keamanan sekolah untuk membantu mereka. Kami juga turut membantu dalam upaya penangkapan pelaku yang adalah karyawan dari ISS, sebuah perusahaan outsourcing setelah mereka dapat diidentifikasi," ujarnya.

Daniarti menambahkan, pihak JIS belum menerima keputusan dari pihak Kemendikbud terkait penutupan sekolah.

Menurutnya, pihak JIS tengah mengupayakan kelengkapan administrasi terkait perizinan sekolah TK tersebut yang setelah kasus ini terungkap diketahui bahwa belum mempunyai izin.

"Kami terus melakukan koordinasi dan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kementerian terkait perizinan sekolah," katanya.

Daniarti mengatakan, JIS telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan seluruh siswa di sekolah, antara lain memasang kamera CCTV dekat pintu masuk toilet, mengubah ketinggian pintu untuk meningkatkan visibilitas anak-anak ketika sedang menggunakan toilet, dan terus melakukan upaya perbaikan untuk area ini.

Selain itu, tambahnya, pihak pembina dan manajemen sekolah telah melakukan kunjungan ke setiap kelas dan menginformasikan kepada seluruh siswa untuk selalu berhati-hati dan apa yang harus mereka lakukan ketika mereka merasa tidak aman.

"Kami telah merampungkan pedoman dan protokol bagi siswa jika mereka keluar dari kelas dan ingin pergi ke kamar mandi serta pedoman bagi guru yang akan melakukan pengawasan. Kami juga akan melakukan audit independen terhadap sistem keamanan di seluruh sekolah untuk memastikan kejadian ini tidak terjadi lagi," kata Daniarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com