"Kita mau cari akal bagaimana caranya kalau ada orang nyebrang sembarangan biar kita tahan KTP-nya. Tapi kalau KTP dari luar bagaimana? Itulah yang sedang kita pikirkan bagaimana untuk penegakan hukumnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Basuki menyebut kurangnya penegakan hukum menjadi penyebab ketidaksiplinan warga Jakarta. Ketidakdisiplinan warga di jalan menimbulkan berbagai kemacetan yang dikeluhkan banyak orang.
"Petugas Dishub tidak bisa menindak karena dalam Undang-undang harus ada polisi, padahal polisi cuma sekali-sekali operasi. Polisi juga tidak bisa kasih slip biru, mereka bilang bisa ribut nanti dengan jaksa. Makanya saya mau jadi Presiden, supaya bisa ngatur Jaksa dan Polisi," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.
Salah satu tempat di Jakarta yang macet karena ketidakdisiplinan warga ini bisa dilihat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Meski ada jembatan penyeberangan, orang lebih senang menyeberang memotong jalur kendaraan.
Setiap pengendara yang melintas harus mengurangi laju kendaraannya. Akibatnya, kemacetan lalu lintas tak dapat terhindarkan karena
Pengamatan Kompas.com, pada Sabtu (3/5/2014), kemacetan hampir sepanjang satu kilometer, yakni dari depan kampus Universitas Pancasila hingga ke titik tempat warga menyeberang (dari arah Depok menuju Pasar Minggu). Setelah melewati titik tersebut, arus lalu lintas kembali lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.