Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Depan Islamic Centre Timbulkan Kemacetan

Kompas.com - 08/05/2014, 18:31 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu lintas di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara tepat di depan Jakarta Islamic Centre (JIC) tersendat oleh adanya para pedagang kaki lima (PKL) yang sedang membuka lapak dagangannya.

Pantauan Kompas.com, para pedagang sudah mulai membuka lapaknya sejak pukuk 16.00 WIB. Lapak itu mereka gelar di sepanjang trotoar tepat depan JIC. Dagangan milik para pedagang dibiarkan di berjejer di bahu jalan saat pemilik lapak sedang membangun lapaknya yang terbuat dari kayu dan bambu.

Aktivitas tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Sebagian  pengguna jalan mengaku merasa tidak nyaman dengan keberadaan PKL tersebut. Keruwetan itu semakin parah karena pembeli memarkir kendaraan di badan jalan. Tidak jarang pengguna kendaraan bermotor juga melambatkan lajunya hanya untuk melongok dagangan yang dijajakan.

Para pejalan kaki pun tidak bisa menggunakan hak mereka karena para PKL menggelar dagangan di trotoar. Belum lagi ulah angkot yang menurunkan dan menaikkan penumpang seenaknya.

Ayu (24) salah satu pengendara motor yang sering melewati jalan tersebut mengaku sangat terganggu dengan keberadaan PKL tersebut. Pasalnya setiap ia hendak cek kesehatan di Rumah Sakit Pelabuhan yang berada di samping JIC tersebut, dirinya harus berhadapan dengan padatnya lalu lintas.

"Yah di sini mah memang langganan macet gara-gara PKL, mending sore, kalau malam macetnya ampun banget," ujarnya, Kamis (8/5/2014).

Hal senada juga diungkapkan Effendi (26) pria yang bekerja di kawasan Semper tersebut setiap harinya harus melewati jalan tersebut setiap berangkat dan pulang kerja karena rumahnya yang berada di Kalibaru, Cilincing.

"Selalu lewat sini (Jalan Kramat Jaya) soalnya jalan pintas, cuman macet terus kalau lewat sini gara-gara banyak PKL-nya," ungkapnya.

Salah satu pedagang pakaian Andi (36) mengungkapkan sudah sejak setahun yang lalu ia berjualan di tempat tersebut. Menurutnya animo masyarakat sangatlah tinggi sehingga ia enggan untuk pindah dan berjualan di tempat lain.

"Lumayan laku banget di sini, soalnya kadang orang yang sembari lewat tadinya enggak mau beli, malah jadi pada beli," ujarnya santai.

Dimintai keterangan secara terpisah, Camat Koja Rahmat Effendi mengatakan para pedagang tersebut sebelumnya sudah ditertibkan dan ada kesepakatan dengan para pedagang. 

"Jadi kesepakatannya pedagang berjulan harus menyisakan setengah meter untuk trotoar selain itu motor juga tidak diperbolehkan parkir pinggir jalan," jelasnya.

Menurutnya bila memang dalam kenyataanya keberadaan para pedagang tersebut menganggu warga, pihaknya akan kembali mencoba menertibkan kembali.

Ia pun menambahkan saat ini pihaknya juga sedang mencari tempat relokasi yang pas untuk para pedagang, karena para pedagang tersebut akan ditampung oleh Sudin UKM UMKMKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com