Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun 2015, Sodetan Ciliwung-KBT Rampung

Kompas.com - 26/08/2014, 16:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) dipastikan rampung awal 2015 yang akan datang.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat blusukan ke lokasi proyek bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Selasa (26/8/2014) siang.

"Pembangunan fisik saat ini sudah 30 persen. Target kita awal 2015 sudah bisa berfungsi," ujar dia.

Sodetan sepanjang 1,2 kilometer itu dibangun di bawah tanah. Terdapat dua pipa, masing-masing berkapasitas 60 meter kubik per detik, dari Ciliwung, tepatnya di Kampung Pulo, Jatinegara yang melintasi bawah permukiman dan jalan hingga ke ujung sodetan di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara.

Hermanto melanjutkan, pihaknya tidak perlu membangun pompa air untuk menarik debit air dari Ciliwung ke KBT. Sodetan dengan total nilai Rp 500 miliar tersebut bakalan dibuat tinggi di mulutnya, yakni di Ciliwung dan dibuat rendah di ujungnya, yakni di KBT.

"Cara kerja sodetan ini hanya mengandalkan gaya gravitasi saja. Yang jelas, kedalamannya lebih dari tujuh meter di bawah tanah," lanjut Hermanto.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan pihaknya mendukung penuh proyek tersebut, yakni dengan pembebasan sebidang lahan di tiga titik. Pertama di mulut sodetan di Ciliwung. Kedua di daerah Jalan Ottista III. Ketiga, ada di Cipinang Besar Selatan.

"Yang di Cipinang Besar Selatan sudah bebas. Tinggal yang di Ottista III dan Ciliwung," ujar Jokowi. Menurut Jokowi, pembangunan sodetan itu akan mengurangi sekitar 12 persen debit air pada musim penghujan.

Diketahui, debit air di Sungai Ciliwung saat musim penghujan yakni di atas 400 meter kubik per detik. Sementara, dalam kondisi normal mencapai 100 meter kubik per detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com