Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2014, 17:17 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengecek fisik dua mobil Lamborghini yang diamankan karena tidak memiliki surat kendaraan resmi. Namun, satu dari dua Lamborghini tersebut urung dicek nomor mesinnya karena minimnya pengetahuan petugas dan ketiadaan alat.

"Nomor rangka bisa, tapi nomor mesin, saya kesulitan. Kalau Ferrari gampang, tapi ini Lamborghini," kata Suwarno, satu dari dua petugas Ditlantas yang mengecek fisik kedua mobil mewah tersebut, di halaman parkir belakang kantor Ditlantas, Pancoran, Selasa (2/9/2014).

Pengecekan fisik yang dilakukan Suwarno kali ini meliputi pemeriksaan nomor rangka dan nomor mesin. Nomor rangka adalah nomor seri yang unik yang digunakan oleh industri otomotif untuk mengidentifikasi individu kendaraan bermotor. Nomor mesin adalah nomor seri yang dibuat oleh produsen otomotif untuk membedakan antara mesin yang satu dan yang lain.

Pada pemeriksaan Lamborghini hijau milik anggota DPRD DKI Lulung, Suwarno tak menemukan kesulitan, baik pada nomor rangka maupun mesin.

Selesai memeriksa Lamborghini milik Lulung, Suwarno beralih ke Lamborghini Aventador LP 700-4 warna kuning keluaran 2014 milik pengusaha Eddy Putra.

Setelah beberapa saat mengamati bodi lalu masuk ke dalam mobil, Suwarno pun melapor ke Kepala Seksi Tata Tertib Penegakan Hukum Ditlantas Komisaris Sujito mengenai kesulitannya memeriksa nomor mesin kendaraan mewah tersebut.

"Nomor mesinnya enggak bisa digesek karena letaknya di mesin bagian dalam. Kalau mau lihat, harus lewat dalam mobil, tapi susah karena posisi tulisan nomornya menghadap ke bawah. Harusnya difoto pakai kamera kecil seukuran pulpen," kata Suwarno.

Suwarno pun mengusulkan untuk meminta bantuan ke showroom Lamborghini. Sujito yang melihat permasalahan tersebut pun akhirnya memerintahkan untuk menunda pengecekan nomor mesin Lamborghini kuning tersebut.

"Tutup aja lagi, tutup dulu. Kalau enggak bisa, ya sudah. Biarkan saja dulu," kata Sujito saat memerintahkan para petugas pengecekan untuk menutupi mobil tersebut dengan kain hitam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Main Ponsel, Seorang Remaja Dibacok Begal di Tangsel

Main Ponsel, Seorang Remaja Dibacok Begal di Tangsel

Megapolitan
Jumat, Firli Bahuri Siap Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan di Bareskrim Polri

Jumat, Firli Bahuri Siap Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan di Bareskrim Polri

Megapolitan
RS Khusus Pecandu Judi 'Online' Belum Diperlukan, DPRD DKI: Pemprov Hanya Butuh Sosialisasi Pencegahan

RS Khusus Pecandu Judi "Online" Belum Diperlukan, DPRD DKI: Pemprov Hanya Butuh Sosialisasi Pencegahan

Megapolitan
Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan Kereta, Korban Dirawat di RS

Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan Kereta, Korban Dirawat di RS

Megapolitan
Buruh 'Ngotot' UMK Kota Bekasi 2024 Harus Naik 14,02 Persen

Buruh "Ngotot" UMK Kota Bekasi 2024 Harus Naik 14,02 Persen

Megapolitan
Remaja yang Diperkosa Ayah Kandung di Tangsel Kini Hamil 9 Bulan

Remaja yang Diperkosa Ayah Kandung di Tangsel Kini Hamil 9 Bulan

Megapolitan
BPBD DKI Bakal Bangun Tenda Darurat jika Banjir Tak Surut 1x24 Jam

BPBD DKI Bakal Bangun Tenda Darurat jika Banjir Tak Surut 1x24 Jam

Megapolitan
Kampung Nelayan Muara Angke Terendam Banjir akibat Air Pasang dan Hujan

Kampung Nelayan Muara Angke Terendam Banjir akibat Air Pasang dan Hujan

Megapolitan
Pemerintah Kirim Cabai dari Daerah untuk Tekan Harga di Jakarta, Kemendag: Sudah Turun Kan?

Pemerintah Kirim Cabai dari Daerah untuk Tekan Harga di Jakarta, Kemendag: Sudah Turun Kan?

Megapolitan
Sebut Ada Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024, Aiman: Saya Hanya Mengingatkan...

Sebut Ada Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024, Aiman: Saya Hanya Mengingatkan...

Megapolitan
Belum Surut, Banjir di Kelurahan Cawang Masih Setinggi 80 Sentimeter

Belum Surut, Banjir di Kelurahan Cawang Masih Setinggi 80 Sentimeter

Megapolitan
Banjir di Pejaten Timur Tak Kunjung Surut, Lurah: Banyak Kiriman Air dari Bogor

Banjir di Pejaten Timur Tak Kunjung Surut, Lurah: Banyak Kiriman Air dari Bogor

Megapolitan
Ayah di Tangsel Ternyata Sudah Perkosa Anak Kandungnya sejak 2018

Ayah di Tangsel Ternyata Sudah Perkosa Anak Kandungnya sejak 2018

Megapolitan
Cegah Kenaikan Harga Jelang Natal-Tahun Baru, Masyarakat Diminta Tak Timbun Bahan Pangan

Cegah Kenaikan Harga Jelang Natal-Tahun Baru, Masyarakat Diminta Tak Timbun Bahan Pangan

Megapolitan
Tak Ada Palang Otomatis, Kecelakaan di Pelintasan Liar Kawasan Cengkareng Berulang Kali Terjadi

Tak Ada Palang Otomatis, Kecelakaan di Pelintasan Liar Kawasan Cengkareng Berulang Kali Terjadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com